Tanpa adanya sebuah
pembelajaran diatas keberanian untuk bertanya mengenai sederet prihal ataupun
tentang sesuatu keada’an yg belum sepenuhnya dimengerti hingga tiada pernah
diketahui sama sekali maka kepastian nan pantas diungkapkan ialah sangat
mustahil bagi seorang manusia biasa akan kuasa sanggup untuk mengetahui serta
mampu menghasilkan bingkai bingkai kenyata'an berlandaskan duniawi apapun
bentuk tujuan yg ingin dihasilkan tersebut & apabila sekedar belajar namun
tanpa dibekali gerakan perjuangan namun tiada pernah sekalipun mengerjakan isi jawaban
nan didapatkan niscaya jiwapun pastilah cuma akan piawai dalam mengubah irama
syair kehidupan menjadi barisan puisi sejati pembuka gerbang surgawi tetapi
senantiasa kering kerontang sewaktu mengkaji makna lantunan puisi yg dituangkanya
sendiri maka lebih telitilah kita tatkala mengilhami penggalan penggalan
ungkapan falsafah dimana agar keyakinan nan telah kokoh tertanam tidak
selamanya terjebak diantara bayangan bayangan harapan semu serta berhati
hatilah disaat menafsirkan serpihan serpihan pengertian menjadi layar layar
penyikapan supaya ayunan ketentuan nan semestinya dijadikan neraca penyeimbang
tiada digunakan sebagai alat penghapus sauh kebenaran & kajilah kembali
dengan keseksama’an nurani tentang apapun yg telah terlanjur terpatri direlung
hati sebelum berjalan mengikuti lantaran takkan pernah ada seseuatu senyumanpun
nan akan instan terberi tanpa adanya kehendak ILLAHI niscaya buang campakanlah
besitan angan yg meyakini bahwa semua pastikan indah pada waktunya andai kita
hanya diam termangu disegala ruang impian sebab manusia bukanlah Dzat pemberi berkah
tetapi sihamba penjemput anugerah
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar