Senin, 25 November 2013

ILHAMI SUARA NURANI

Apapun bentuk ukiran ukiran didalam ruangan angan sewaktu berkeinginan maka sesungguhnya prihal tersebut adalah sebuah perjalanan untuk berusaha meneduhkan gerahnya rasa atas harapan yg masih terdiam usang diantara pembaringan impian tanpa ada kesanggupan untuk bisa diketahui apakah pemahatan itu mampu terwujud nyata ataukah sebatas hanya menjelma menjadi bayangan semata & seburuk apapun wajah keada'an altar tempat benih benih munajah nan disulam teruntuk diterbang layangkan kebalik awan niscaya biarkanlah sanubari yg berbicara menyapa sang pencipta serta tetaplah istiqomah mendendangkan perminta’an melalui tulusnya doa doa dikala kesendirian lantaran irama gelombang pinta takkan selalu disaksikan karena berkilaunya letak sujud syukurnya ataupun disebabkan oleh kemegahan cahaya istana sipenghiba karunia namun inilah kesombongan manusia dimana seringkali seorang hamba sahaya senantiasa berulah tingkah laksana maharaja hingga seperti dewa yg mengusai sebidang keberada'an harapan lain manakala telaga takdirnya diselimuti dengan segala kemudahan atas kemenangan hingga terkadang merekapun sengaja memilih untuk berpura pura terlupa jika dirinya hanyalah sekedar atma perantara niscaya benam karamkanlah armada pembawa jumawa walau aura lebih digdaya supaya kita senantiasa mampu untuk terus belajar menghormati manusia nan pernah mengajari diri memahami tentang  ilmu kehidupan meskipun gerakan pembelajaran itu melalui tarian sederhana karena setiap manusia dahulunya adalah seorang murid yg tiada mengerti sesuatu  arti apapun

                                                               By.Dakara effendi

Sabtu, 16 November 2013

SURAT UNTUK PEMILIK SURGA

Keheningan hadir menyapa sukma teruntuk menaburkan benih benih getah nestapa pemenggal rasa kesegala ruang pembuluh darah agar kuasa meracuni setiap akar akar imajinasi dibelanga kepala tempat kisi kisi warna kehidupan tumbuh hingga semua pepohonan buah asa yg hidup didalamnya layu binasa tanpa satupun sisa terbunuh oleh kesepian nun menjenuhkan tanpa pengakhiran & dilain perjalanan kebekuanpun hadir mencurah menggenangi dada Membungkam kehangatan detak dikalbu Tanpa sedikitpun menyisakan pijar cahaya Hingga membuat harapan diam membisu Dan akhirnya Kedamaianpun tergilas hina fatamorgana Memburamkan cita diantara kilau lencana Dikesemua letak berberandakan permata Hingga menjadikan keberanian terbelenggu Seketika tunas kesunyianpun bersemi Tumbuh subur memenuhi warna pandang Menenggelamkam tawa kedalam airmata Hingga nun tersisa hanyalah kebuta'an Gelap dalam keresahan Gulita dalam kebimbangan Mencekam dalam ingatan Menderita dalam kebisuan Merasakan impian yg berubah menjadi siksa'an keinginan yg berganti menjadi makian Anugerah yg menjelma menjadi ujian Kenyata'an yg berotasi menjadi kejenuhan Niscaya Meskipun sesungguhnya sanubari mengeluh tetapi kita tetaplah harus bersyukur Terimakasih TUHAN PENCIPTAKU Untuk semua karuniamu walaupun itu adalah berupa petakA penghancur tahta

By.Dakara effe

Senin, 04 November 2013

SURAT USANG BUAT WAKIL NEGERI

SALAM TIGA J 
JANJI JANJI JADUL 

Dengan bertudungkan cadar pemanis maka tragedi disa'at tertentu serta diantara waktu yg telah ditentukan setiap tunas tunas cikal bakal pemukapun mulai saling berlomba lomba untuk datang menjamah kehidupan kaum melarat sendari membawa bejana janji janji ilusi setinggi matahari teruntuk menawarkan seribu perubahan tentang ukiran bingkai keada'an manakala nanti dirinya mampu terpilih menjadi figur nan dipilih namun sejauh ini fakta dunia yg ada selalu mengatakan bahwa tiada satupun janji janji nun nyata dipenuhi seperti ikrar sebelumnya dimana mereka sengaja berdiam dalam ketulian senyuman seraya ia menggumamkan kata kata ternyata kalian masih tetap bodoh kawan kawanku sikaum bawah karena setiap dari kamu senantiasa mudah didustai hingga sengaja mau dikelabui walaupun sesungguhnya salah satu diantaramu sangat mengetahui jika tengah dibohongi & dikhianati niscaya layak apabila hatiku bertanya dimanakah keberanian kita yg dahulu telah disematkan seiring bersama atma nun dilahirkan dalam kandungan untuk takdir menuliskan keyakinan hati dikasa nasib diri sendiri supaya kemiskinan hidup kita tiada dipermainkan jua hanya sekedar digunakan sebagai pion pelengkap oleh mereka mereka sidurjana karena itulah kini telah tiba masanya buat sitolol belajar melalui pembodohan pembodohan bahwa siapapun pemimpin negeri fana ini agar sifigur raja mengerti jika dunia tidaklah membutuhkan perubahan sebaik apapun perubahan tersebut sebab alam hanya memerlukan kebenaran sejati bukan sebilah pembenaran yg melahirkan keserakahan pamrih tersembunyi 

By.Dakara effe

SIAPKAN SEGALA KETENTUAN SEPERTI MENYIAPKAN BEKAL MENYONGSONG AJAL

Tatkala serpihan serpihan alur tragedi kelam tiada sempurna yg dahulu pernah dilukiskan dalam dinding dinding masa lalu kembali melangkah hadir mengusik warna warna kedamaian ingatan dikesendirian maka jangan kalian pernah mengutuk durjana ataupun sampai menyesali kedatangan puing puing bayanganya nan membelai menjamah denyutan atma namun  senantiasa bersyukurlah atas kehadiranya yg masih begitu setia menyapa derapan suara suara langkah perjalanan dunia fanamu wahai manusia karena tanpa kalian sadari bahwa sesungguhnya dengan cara nan sangat tersamarkan nicaya ALLAH SWT tengah menuangkan kekuasa’anya teruntuk mengingatkan diri ini agar supaya kita tidak pernah sesekalipun menyombongkan prihal tentang segala wujud kesuksesan berbentuk kebahagia'an hingga kemenangan berwajah kemerdeka’an yg telah mampu dihasilkan & digenggam termiliki sebab selalu akan pasti mungkin teruntuk bisa terjadi berjuta berjuta kilas balik dimana orang orang nun sering kita hina acuhkan jua diri siksa kalbunya tenyata dirinya ialah sihamba sahaya terpilih yg terilhami dengan sebilah kekuasa'an oleh sang pencipta diatas segala penguasa untuk seorang ia menjadi sosok dewa penolong diriku dirimu jua kalian sewaktu kehidupan kita tengah dianugerahi segenggam sauh ujian terberat yg berakibat membuat kemewahan armada sejahtera kita tenggelam karam kedalam ngarai hitam dermaga kesedihan maka janganlah sesekali berusaha menutupi satupun kebenaran hakiki dengan pembenaran alibi diri sendiri serta jangan pulalah sekejapun melangkahkan harapan seiring bersama kaki kaki ego angkuhmu tapi pahat ukirlah bingkai bingkai perjuangan cita kehidupan seperti disaat menyiapkan bekal menyongsong hangat pelukan jemari jemari kematian 

                                                                   By.Dakara effendi

YA QOLBUN SALLIM INDAHHU


Dan janganlah hanya berdiam membisu kekosongan angan angan dikala meminta sebilah kepastian nan sanggup untuk dirasakan dari sederet buah munajah pinta kepada sang pencipta tetapi sibak carilah segala jawaban doa doa yg telah dipanjatkan menuju penghujung balik awan lantaran karena kententuan tersebut sama seperti halnya kenyata’an dilingkaran gerak kehidupan bahwa selama lamanya sebuah genangan nirmala dalam cawan takkan pernah kuasa digunakan sebagai pelepas dahaga apabila tiada gerakan jemari tangan nun meraih memegang teruntuk mengambilnya serta buang campakanlah sejuta keraguan atas sekelumit kebimbangan pasu sebab apakah mungkin keinginan akan terdengarkan andai aksara yg terucap berbeda penggalan kata dengan atma terpilih (kekasih allah) niscaya peganglah perminta'an bersama keyakinan sejauh bismillah nan dijadikan awal ucapkan langkah pendakian walaupun diri ini masih berselimutkan keburukan penuh kesalahan karena setiap takdir manusia selalu pasti memiliki misteri kemustajabahan doanya sendiri sendiri meski kita adalah kaum bromocorah bukan ulama jua seorang ustadzah yg selalu belajar menutupi setitik kekurangan dengan seikat alibi terbaiknya agar sanggup terlihat simpatik ataupun berkharisma namun biarpun mungkin pengertia’an ini hanyalah sekedar falsafah sederhana tanpa dipayungi oleh makna sempurna maka sekeras apapun hempasan badai hina nan terlahir melalui cerca oran lain tetaplah berpegang kepada kenyata’an bukanya sebatas kidungan suara merdu sebab setiap insani masih tetaplah harus mengayuh dayung untuk membawa sampan karma hidupnya berlabuh kesatu letak keberada’an dermaga tempat tujuan manusia itu sendiri sendiri

                                                          By.Dakara effendi