Seorang
hamba sahaya nun pantas dikatakan
pemberani adalah dirinya
simanusia yg
senantiasa mampu untuk tetap terus melangkah seraya
menyelesaikan tiap tiap warna tanggung jawab dari
segala macam wujud
ketentuan nan menjadi beban dikehidupanya & bukan insani
yg selalu
berusaha agar berada diletak paling terdepan tatkala melewati ranjau
ranjau
dikancah pertempuran dimana hanya
satu seseorang nun seutuhnya pantas
dikatakan sijiwa setia yaitu ialah ia sang sanubari fana yg selalu berusaha
teruntuk tetap memeluk satu
keyakinan nan telah dipilih olehnya tanpa
sejenakpun ingin meninggalkan bentuk
pilihan tersebut meskipun bingkai
nurani yg lebih istimewa dengan sejuta pesona
datang menggoda rasa
keteguhan dikalbunya
serta bukan lagi manusia nun seringkali memastikan
untuk
berpindah belanga kedalam bejana lain manakala kejernihan telaga
tempat awalnya
bermuara dirasakan tiada lagi teduh mempesona karena
tetaplah cuma satu raga beratma sahaja yg layak jua pantas dikatakan bahwa
dialah hati
bersahaja yaitu mereka simanusia nun bisa merubah jatidirinya
sendiri
agar menjadi sahabat teruntuk irama takdir sifana pelengkap karma
hidupnya hingga kuasa menjadi tungku tempat menela'ah
tiap tiap pengertian
tentang cara menggapai kedamaian dunia ataupun sampai ketitian letak
kebenaran arah
simpang jalan akhir zaman niscaya semoga takkan pernah ada
setitikpun ketakutan
diantaraku untuk senantiasa membunuh semua koaran koaran
hasutan langkah jenuh
supaya munajah doa dikala sendiri mampu menyatu
dalam nadi sirri sampai batas
hidup menghantarkan ajal memeluk usia
By Dakara effendi
Selasa, 14 Oktober 2014
Senin, 29 September 2014
BELATI BUKAN CEMETI
Selama sebuah titian
penyulaman satu keinginan tiada merugikan dengusan nafas nafas insan diantara
kehidupan kita serta tiada diperoleh melalui hasil dari merampas milik orang
orang yg berada disekeliling pendakian kita & sejauh bilahan bilahan
perjalanan hidup nan tengah diri jalani benar tidak keluar ataupun menyimpang
dari dinding dinding batasan ketentuan yg ada dibelantara fana hingga ranah
abadi niscaya setiap kitapun telah semestinya harus mampu teruntuk selalu tegas
jua berani meninggalkan letak bayangan sesiapapun manusia nun mencoba
membelenggu jua merusak rajutan hasrat yg sedang diri bangun tersebut entah
lukisan itu sengaja ataukah tiada disengaja tatkala merobeknya tanpa kita perlu
lagi mempedulikan siapakah sijiwa jiwa tersebut lantaran harapan bukanlah mimpi
diantara belanga bidadari nan takkan bersimbah perihnya luka luka berakhir
kecewa namun benang asa adalah impian yg musti diselesaikan sesuai alur
kenyata'an tanpa basuhan kejenuhan itupun andai kita senantiasa menginginkan
semua bingkai pilar pilar penyulaman kuasa terwujud indah meskipun keberada'an
bentuknya sederhana maka janganlah pernah diri ini membiarkan isi noktah
suratan takdir membawa segala cerita nasib duniawi kedalam titianya tetapi
genggamlah tiap tiap goresan rajah takdir kedalam armada impian mati suri kita
sendiri sendiri
By.Dakara effendi
Minggu, 21 September 2014
WARNA KISAH DINDING LEMBAH 3088MDPL
Berjalan mengayunkan langkah kaki menyusuri jalan setapak pendakian
bersama insan berkepribadian berbeda menuju kedalam lingkaran ranah
kebisuan alam teruntuk sejenak meninggalkan belanga mata air tempat
bermuaranya segala macam hingar bingar suara keramaian jua kesombongan
demi memperoleh setelaga kepuasan nurani diantara senyuman hingga kuasa
mendapatkan sebuah bilah bilah sosok sahabat sejalan nun senantiasa siap
memeluk lapar dahaga kita tatkala lelah melanda menjamah raga tanpa
daya & bukan lagi sekedar untuk menyaksikan ulah tingkah figur teman
sehati yg hanya sanggup menerima bagian terindah dari orang orang
disekitarnya semata tetapi dia selalu pergi menghilang menjauhi dengusan
nafas kelelahan manakala kita telah dipandang tidak lagi menguntungkan
bagi keberada'anya niscaya inilah penggalan penggalan cerita nan sempat
terkaji oleh penyaksi hati bahwa ternyata masih ada beberapa atma atma
apatis yg sengaja bersembunyi saat melepas lapar dahaganya sendiri serta
hanya pura pura diam dalam kesedihan sewaktu melihat tragedi
kesengsara'an namun meskipun alur ukiran antara dinding dinding tebing
lembah argopuro ternoda oleh prilaku sijiwa jiwa tidak sempurna tapi
perjalanan tanggal 14 sampai 19 september 2014 menaklukan Mt Argopuro
3088MDPL tetaplah menyisakan satu kebersama'an sempurna buat CSJ serdadu
jelata jelajah nusantara
By.Dakara effe
By.Dakara effe
Kamis, 04 September 2014
MENYULAM PENGIKAT ASA DIJIWA
Takkan pernah ada satupun huma impian yg selalu bersih tanpa ditumbuhi
oleh rerimbunan ilalang aral seperti halnya setapak arah jalan nan tidak
akan senantiasa membentang lurus mendatar tiada bergelombang tanpa
bebatuan & retakan retakan lobang jalan nun menghiasi letak
persinggahan kedua kaki namun janganlah pernah mencoba menukarkan
satupun keberada'an kebahagian yg telah berada didalam dekapan dengan
rinai bejana kesenangan lain nan masih berbentuk bayangan karena lebih
baik kita hanya memiliki setitik wujud armada senyuman tetapi nyata
untuk dirasakan daripada sekedar mengharapkan sejuta hingarnya suara
tawa yg masih sebatas katanya niscaya marilah kita belajar hanya
mengingat waktu pertama berawalnya perjalanan disaat merenda kasa cita
cita sebab sangatlah tiada berguna menghitung telah berapa lama hingga
sudah seberapa jauh diri meniti langkah agar kita tetap kuasa merajut
asa tatkala sebilah kejenuhan diantara pelukan lelah yg hadir
menggelayut mesra teruntuk menggoda keyakinan sanubari
#kutaruh masa lalu didepanku untuk kujadikan sebagai penyemangatku !!!
By.Dakara effe
#kutaruh masa lalu didepanku untuk kujadikan sebagai penyemangatku !!!
By.Dakara effe
CSJ PENDAKI KAKI LANGIT
Wahai engkau sang atma atma nan masih berselimutkan raga berisikan
hangatnya darah ikutlah kami mendaki supaya sanggup untuk setiap dari
kalian ketahui tentang bongkahan serpihan alam terindah yg telah kami
saksikan sewaktu tengah melangkah menyusuri rimba belantara hingga
disa'at kita sedang merangkak melewati setapak jalan ditepian lembah
bertelaga menuju letak puncak tertinggi namun janganlah pernah sekalipun
kamu mengikuti bekas jejak jejak pendakian kami siapapun adanya engkau
apabila tiap tiap dari kalian senantiasa mementingkan diri sendiri tanpa
setitikpun memiliki rasa ikhlas dalam berbagi serta kemauan untuk
saling menjaga antara satu keberada'an dengan beranda keada'an lainya
lantaran mendaki bukanlah seuntai gerak tarian mewah didalam sebuah
pesta wajah & harta kekaya'an karena bias pijaran mata para pendaki
tidak mengenal jua tiada pernah mengenal siapa insan bersinggasana
termegah sampai wajah siapakah nun paling mempesona diantara lainya
sebab kami pendaki kaki langit bukanlah manusia pesolek ataupun sihamba
penghitung materi duniawi
By.Dakara effe
By.Dakara effe
Jumat, 29 Agustus 2014
BERHARGANYA LUKISAN LAMA
Akibat sekelumit jeratan belenggu dari sebuah
gejolak alibi yg terlahir melalui celah ruangan pembenaran dirinya sendiri maka
masih sangatlah terlalu banyak manusia manusia nan sengaja tidak ingin memiliki
satu lingkaran perigi dalam jiwanya untuk seorang ia meletakkan setiap serpihan
puing puing kisah hidup dimasa lalunya sehingga dengan begitu sangat mudahnya
lekukan bibir mereka menyerukan kata kata yg lalu biarlah berlalu tanpa
terlebih dahulu ingin memahami apakah makna isi ucapan tersebut sebelum dirinya
memutuskan bahwa ucapan fatwanya tersebut menjadi salah satu bagian keyakinan
dari semua simpangan jalan kehidupanya niscaya tiada berguna lagi untuk
diperdebatkan apabila kini yg tersisa hanya segelintir manusia sahaja nun masih
mempunyai sekatan tungku ditiap sendi sendi nadi yg digunakan untuk menyematkan
gambaran cerita lalu supaya keutuhan rasa dihidupnya selalu bisa teruntuk
mencerminkan segala langkah langkah barunya dihadapan benggala titian lama
karena sesungguhnya tiada sesiapun hamba sahaya yg ingin kembali terjebak jua
sampai melakukan kesalahan nan sama untuk kedua kalinya dimana telah semestinya
kitapun harus menyadari jika sebenarnya gumpalan gumpalan ukiran kisah lalu
adalah sebuah unsur yg sudah berjasa bagi diri kita sebab keberada’anya telah
kuasa menempa nurani menjadi jatidiri yg dewasa tatkala lemahnya raga menjalani
karma sebab ketahuilah bahwa buah ulah tingkah dimasa lalu tersebut ialah
seuntai belati hidup nan senantiasa sanggup teruntuk memberikan kebenaran bila
masa depan itu tidaklah pernah ada diatas altar altar duniawi karena seratus
tahun kedepan sekalipun tetaplah akan menjadi lembaran lembaran kenangan usang
diantara kegersangan beranda masa lalu
By.Dakara effendi
Senin, 25 Agustus 2014
PERTEMPURAN HATI
Mengapa harus selalu bermurung
durja seraya bersumpah serapah apabila kesedihan tersebut hanya karena
disebabkan oleh cahaya pijaran pelita kehidupan kita yg berbeda tiada sama
cerah seperti dengan milik mereka mereka nan mempunyai keindahan karma dunia
fana serta kenapa jua musti mengutuk perjalan langkah diri sendiri jikalau
sumpah nestapa itu hanyalah dikarenakan oleh pijakan pijakan cita cita yg masih
senantiasa mampu berakhir dipenghujung hamparan sugesti ataupun ilusi maka
tetaplah untuk selalu tersenyum manakala menghadapi gema suara sumbang sebuah
perguncingan disetiap penghina’an tanpa jiwa merasa bahwa kita telah diasingkan
& teruslah memijakkan langkah langkah untuk menjemput buah asa meskipun
kokohnya dinding karang sejuta aral seringkali menghalangi keyakinan diri sebab
sekeras apapun bebatuan duniawi niscaya batu itupun pastilah akan hancur terlobangi
oleh nirmala nun jatuh menetes istiqomah diatasnya maka mengertilah wahai
insani bila sesungguhnya takkan pernah ada satupun kekurangan serta beribu ribu
ketidak berdaya'an yg sanggup hidup dalam lingkup keberada'an diri andai
manusia bisa menyingkap deretan makna magis tentang sebuah arti kelahiran
karena sebenarnya Allah swt telah senantiasa meletakkan sebilah kelebihan
diantara kelemahan hingga sampai menyematkan sebongkah keistimewa'an disetiap
tepian sisi ruangan kebodohan
By.Dakara effendi
Sabtu, 23 Agustus 2014
TELAGA BISU
Belajarlah hidup kepada
kehidupan tanpa ada setitikpun kebimbangan yg menggelayut mesra didalam dada
lantaran kehidupan takkan pernah sejenakpun akan mendustai kenyata’an tentang semua
prihal prihal kebenaran nun dicurahkan diatas lembaran pustaka duniawi disaat
ILLAHI menyuguhkan tiap kisi kisi pesona
hidup terhadap sipenikmat kehidupan namun janganlah pernah sedetikpun mempunyai
hasrat teruntuk mengajari kehidupan akan titian hidup karena rotasi waktu
kehidupan telah lebih dahulu memiliki semua ruas ruas tangga mengenai rona rona
warna hidup & belajarlah untuk mencoba selalu meyakini satu cahaya
kebenaran yg tumbuh subur dilingkaran altar kehidupan bahwa segala sesuatu nan
ada dialam semesta adalah berkah jua anugerah terindah dari sang pencipta
meskipun itu hanya berupa sebuah pelukan jemari tangisan kesedihan niscaya
tetaplah terus memacu derap langkah teruntuk menggapai mahkota bahagia walaupun
runcingnya ujung sembilu seringkali menusuk serta menikam detak nurani sebab
setiap rinai rinai kebenaran selalu pasti memiliki caranya sendiri sendiri manakala
mengungkap tabir kebohongan dari sesuatu nun tersembunyi hingga sampai
keruangan pendusta'an yg sengaja ditutupi agar tiada satupun atma nan kuasa
mengetahui kecuali dirinya sendiri dengan harapan supaya seseorang tersebut
senantiasa mampu untuk tetap terlihat bersahaja tidak bernoda nista dihadapan
tatap mata insani lainya
By.Dakara effendi
Langganan:
Postingan (Atom)