Selasa, 14 Oktober 2014

KUBERHARAP ENGKAULAH HOFFI HATIKU

Seorang  hamba sahaya nun pantas dikatakan pemberani  adalah dirinya
simanusia yg senantiasa mampu untuk tetap terus melangkah seraya
menyelesaikan tiap tiap warna tanggung jawab dari segala macam wujud

ketentuan nan menjadi beban dikehidupanya & bukan insani yg selalu
berusaha agar berada diletak paling terdepan tatkala melewati ranjau ranjau
dikancah pertempuran dimana hanya satu seseorang nun seutuhnya  pantas
dikatakan sijiwa setia yaitu ialah ia sang sanubari fana yg  selalu berusaha
teruntuk tetap memeluk satu keyakinan nan telah dipilih olehnya tanpa
sejenakpun ingin meninggalkan bentuk pilihan tersebut meskipun bingkai
nurani yg lebih istimewa dengan sejuta pesona datang menggoda  rasa
keteguhan dikalbunya  serta bukan  lagi manusia nun seringkali memastikan
untuk berpindah belanga kedalam bejana lain manakala kejernihan telaga
tempat awalnya bermuara dirasakan tiada lagi teduh mempesona karena
tetaplah  cuma satu raga beratma sahaja yg  layak jua pantas dikatakan bahwa
dialah hati bersahaja yaitu  mereka  simanusia nun bisa merubah jatidirinya
sendiri agar menjadi sahabat teruntuk irama takdir sifana pelengkap karma
hidupnya  hingga kuasa menjadi tungku tempat menela'ah tiap tiap pengertian
tentang cara menggapai kedamaian dunia  ataupun sampai ketitian letak
kebenaran arah simpang jalan akhir zaman niscaya semoga takkan pernah ada
setitikpun ketakutan diantaraku untuk senantiasa membunuh semua koaran koaran
hasutan langkah jenuh supaya munajah doa dikala sendiri mampu menyatu
dalam nadi sirri sampai batas hidup menghantarkan ajal memeluk usia

                                                                                                 By Dakara effendi

Senin, 29 September 2014

BELATI BUKAN CEMETI

Selama sebuah titian penyulaman satu keinginan tiada merugikan dengusan nafas nafas insan diantara kehidupan kita serta tiada diperoleh melalui hasil dari merampas milik orang orang yg berada disekeliling pendakian kita & sejauh bilahan bilahan perjalanan hidup nan tengah diri jalani benar tidak keluar ataupun menyimpang dari dinding dinding batasan ketentuan yg ada dibelantara fana hingga ranah abadi niscaya setiap kitapun telah semestinya harus mampu teruntuk selalu tegas jua berani meninggalkan letak bayangan sesiapapun manusia nun mencoba membelenggu jua merusak rajutan hasrat yg sedang diri bangun tersebut entah lukisan itu sengaja ataukah tiada disengaja tatkala merobeknya tanpa kita perlu lagi mempedulikan siapakah sijiwa jiwa tersebut lantaran harapan bukanlah mimpi diantara belanga bidadari nan takkan bersimbah perihnya luka luka berakhir kecewa namun benang asa adalah impian yg musti diselesaikan sesuai alur kenyata'an tanpa basuhan kejenuhan itupun andai kita senantiasa menginginkan semua bingkai pilar pilar penyulaman kuasa terwujud indah meskipun keberada'an bentuknya sederhana maka janganlah pernah diri ini membiarkan isi noktah suratan takdir membawa segala cerita nasib duniawi kedalam titianya tetapi genggamlah tiap tiap goresan rajah takdir kedalam armada impian mati suri kita sendiri sendiri

                                                             By.Dakara effendi

Minggu, 21 September 2014

WARNA KISAH DINDING LEMBAH 3088MDPL

Berjalan mengayunkan langkah kaki menyusuri jalan setapak pendakian bersama insan berkepribadian berbeda menuju kedalam lingkaran ranah kebisuan alam teruntuk sejenak meninggalkan belanga mata air tempat bermuaranya segala macam hingar bingar suara keramaian jua kesombongan demi memperoleh setelaga kepuasan nurani diantara senyuman hingga kuasa mendapatkan sebuah bilah bilah sosok sahabat sejalan nun senantiasa siap memeluk lapar dahaga kita tatkala lelah melanda menjamah raga tanpa daya & bukan lagi sekedar untuk menyaksikan ulah tingkah figur teman sehati yg hanya sanggup menerima bagian terindah dari orang orang disekitarnya semata tetapi dia selalu pergi menghilang menjauhi dengusan nafas kelelahan manakala kita telah dipandang tidak lagi menguntungkan bagi keberada'anya niscaya inilah penggalan penggalan cerita nan sempat terkaji oleh penyaksi hati bahwa ternyata masih ada beberapa atma atma apatis yg sengaja bersembunyi saat melepas lapar dahaganya sendiri serta hanya pura pura diam dalam kesedihan sewaktu melihat tragedi kesengsara'an namun meskipun alur ukiran antara dinding dinding tebing lembah argopuro ternoda oleh prilaku sijiwa jiwa tidak sempurna tapi perjalanan tanggal 14 sampai 19 september 2014 menaklukan Mt Argopuro 3088MDPL tetaplah menyisakan satu kebersama'an sempurna buat CSJ serdadu jelata jelajah nusantara

By.Dakara effe

Kamis, 04 September 2014

MENYULAM PENGIKAT ASA DIJIWA

Takkan pernah ada satupun huma impian yg selalu bersih tanpa ditumbuhi oleh rerimbunan ilalang aral seperti halnya setapak arah jalan nan tidak akan senantiasa membentang lurus mendatar tiada bergelombang tanpa bebatuan & retakan retakan lobang jalan nun menghiasi letak persinggahan kedua kaki namun janganlah pernah mencoba menukarkan satupun keberada'an kebahagian yg telah berada didalam dekapan dengan rinai bejana kesenangan lain nan masih berbentuk bayangan karena lebih baik kita hanya memiliki setitik wujud armada senyuman tetapi nyata untuk dirasakan daripada sekedar mengharapkan sejuta hingarnya suara tawa yg masih sebatas katanya niscaya marilah kita belajar hanya mengingat waktu pertama berawalnya perjalanan disaat merenda kasa cita cita sebab sangatlah tiada berguna menghitung telah berapa lama hingga sudah seberapa jauh diri meniti langkah agar kita tetap kuasa merajut asa tatkala sebilah kejenuhan diantara pelukan lelah yg hadir menggelayut mesra teruntuk menggoda keyakinan sanubari

#kutaruh masa lalu didepanku untuk kujadikan sebagai penyemangatku !!!

By.Dakara effe

CSJ PENDAKI KAKI LANGIT

Wahai engkau sang atma atma nan masih berselimutkan raga berisikan hangatnya darah ikutlah kami mendaki supaya sanggup untuk setiap dari kalian ketahui tentang bongkahan serpihan alam terindah yg telah kami saksikan sewaktu tengah melangkah menyusuri rimba belantara hingga disa'at kita sedang merangkak melewati setapak jalan ditepian lembah bertelaga menuju letak puncak tertinggi namun janganlah pernah sekalipun kamu mengikuti bekas jejak jejak pendakian kami siapapun adanya engkau apabila tiap tiap dari kalian senantiasa mementingkan diri sendiri tanpa setitikpun memiliki rasa ikhlas dalam berbagi serta kemauan untuk saling menjaga antara satu keberada'an dengan beranda keada'an lainya lantaran mendaki bukanlah seuntai gerak tarian mewah didalam sebuah pesta wajah & harta kekaya'an karena bias pijaran mata para pendaki tidak mengenal jua tiada pernah mengenal siapa insan bersinggasana termegah sampai wajah siapakah nun paling mempesona diantara lainya sebab kami pendaki kaki langit bukanlah manusia pesolek ataupun sihamba penghitung materi duniawi

By.Dakara effe

Jumat, 29 Agustus 2014

BERHARGANYA LUKISAN LAMA

Akibat sekelumit jeratan belenggu dari sebuah gejolak alibi yg terlahir melalui celah ruangan pembenaran dirinya sendiri maka masih sangatlah terlalu banyak manusia manusia nan sengaja tidak ingin memiliki satu lingkaran perigi dalam jiwanya untuk seorang ia meletakkan setiap serpihan puing puing kisah hidup dimasa lalunya sehingga dengan begitu sangat mudahnya lekukan bibir mereka menyerukan kata kata yg lalu biarlah berlalu tanpa terlebih dahulu ingin memahami apakah makna isi ucapan tersebut sebelum dirinya memutuskan bahwa ucapan fatwanya tersebut menjadi salah satu bagian keyakinan dari semua simpangan jalan kehidupanya niscaya tiada berguna lagi untuk diperdebatkan apabila kini yg tersisa hanya segelintir manusia sahaja nun masih mempunyai sekatan tungku ditiap sendi sendi nadi yg digunakan untuk menyematkan gambaran cerita lalu supaya keutuhan rasa dihidupnya selalu bisa teruntuk mencerminkan segala langkah langkah barunya dihadapan benggala titian lama karena sesungguhnya tiada sesiapun hamba sahaya yg ingin kembali terjebak jua sampai melakukan kesalahan nan sama untuk kedua kalinya dimana telah semestinya kitapun harus menyadari jika sebenarnya gumpalan gumpalan ukiran kisah lalu adalah sebuah unsur yg sudah berjasa bagi diri kita sebab keberada’anya telah kuasa menempa nurani menjadi jatidiri yg dewasa tatkala lemahnya raga menjalani karma sebab ketahuilah bahwa buah ulah tingkah dimasa lalu tersebut ialah seuntai belati hidup nan senantiasa sanggup teruntuk memberikan kebenaran bila masa depan itu tidaklah pernah ada diatas altar altar duniawi karena seratus tahun kedepan sekalipun tetaplah akan menjadi lembaran lembaran kenangan usang diantara kegersangan beranda masa lalu

                                                                            By.Dakara effendi

Senin, 25 Agustus 2014

PERTEMPURAN HATI

Mengapa harus selalu bermurung durja seraya bersumpah serapah apabila kesedihan tersebut hanya karena disebabkan oleh cahaya pijaran pelita kehidupan kita yg berbeda tiada sama cerah seperti dengan milik mereka mereka nan mempunyai keindahan karma dunia fana serta kenapa jua musti mengutuk perjalan langkah diri sendiri jikalau sumpah nestapa itu hanyalah dikarenakan oleh pijakan pijakan cita cita yg masih senantiasa mampu berakhir dipenghujung hamparan sugesti ataupun ilusi maka tetaplah untuk selalu tersenyum manakala menghadapi gema suara sumbang sebuah perguncingan disetiap penghina’an tanpa jiwa merasa bahwa kita telah diasingkan & teruslah memijakkan langkah langkah untuk menjemput buah asa meskipun kokohnya dinding karang sejuta aral seringkali menghalangi keyakinan diri sebab sekeras apapun bebatuan duniawi niscaya batu itupun pastilah akan hancur terlobangi oleh nirmala nun jatuh menetes istiqomah diatasnya maka mengertilah wahai insani bila sesungguhnya takkan pernah ada satupun kekurangan serta beribu ribu ketidak berdaya'an yg sanggup hidup dalam lingkup keberada'an diri andai manusia bisa menyingkap deretan makna magis tentang sebuah arti kelahiran karena sebenarnya Allah swt telah senantiasa meletakkan sebilah kelebihan diantara kelemahan hingga sampai menyematkan sebongkah keistimewa'an disetiap tepian sisi ruangan kebodohan

                                                                             By.Dakara effendi

Sabtu, 23 Agustus 2014

TELAGA BISU


Belajarlah hidup kepada kehidupan tanpa ada setitikpun kebimbangan yg menggelayut mesra didalam dada lantaran kehidupan takkan pernah sejenakpun akan mendustai kenyata’an tentang semua prihal prihal kebenaran nun dicurahkan diatas lembaran pustaka duniawi disaat ILLAHI menyuguhkan  tiap kisi kisi pesona hidup terhadap sipenikmat kehidupan namun janganlah pernah sedetikpun mempunyai hasrat teruntuk mengajari kehidupan akan titian hidup karena rotasi waktu kehidupan telah lebih dahulu memiliki semua ruas ruas tangga mengenai rona rona warna hidup & belajarlah untuk mencoba selalu meyakini satu cahaya kebenaran yg tumbuh subur dilingkaran altar kehidupan bahwa segala sesuatu nan ada dialam semesta adalah berkah jua anugerah terindah dari sang pencipta meskipun itu hanya berupa sebuah pelukan jemari tangisan kesedihan niscaya tetaplah terus memacu derap langkah teruntuk menggapai mahkota bahagia walaupun runcingnya ujung sembilu seringkali menusuk serta menikam detak nurani sebab setiap rinai rinai kebenaran selalu pasti memiliki caranya sendiri sendiri manakala mengungkap tabir kebohongan dari sesuatu nun tersembunyi hingga sampai keruangan pendusta'an yg sengaja ditutupi agar tiada satupun atma nan kuasa mengetahui kecuali dirinya sendiri dengan harapan supaya seseorang tersebut senantiasa mampu untuk tetap terlihat bersahaja tidak bernoda nista dihadapan tatap mata insani lainya

                                                                             By.Dakara effendi