Senin, 04 November 2013

YA QOLBUN SALLIM INDAHHU


Dan janganlah hanya berdiam membisu kekosongan angan angan dikala meminta sebilah kepastian nan sanggup untuk dirasakan dari sederet buah munajah pinta kepada sang pencipta tetapi sibak carilah segala jawaban doa doa yg telah dipanjatkan menuju penghujung balik awan lantaran karena kententuan tersebut sama seperti halnya kenyata’an dilingkaran gerak kehidupan bahwa selama lamanya sebuah genangan nirmala dalam cawan takkan pernah kuasa digunakan sebagai pelepas dahaga apabila tiada gerakan jemari tangan nun meraih memegang teruntuk mengambilnya serta buang campakanlah sejuta keraguan atas sekelumit kebimbangan pasu sebab apakah mungkin keinginan akan terdengarkan andai aksara yg terucap berbeda penggalan kata dengan atma terpilih (kekasih allah) niscaya peganglah perminta'an bersama keyakinan sejauh bismillah nan dijadikan awal ucapkan langkah pendakian walaupun diri ini masih berselimutkan keburukan penuh kesalahan karena setiap takdir manusia selalu pasti memiliki misteri kemustajabahan doanya sendiri sendiri meski kita adalah kaum bromocorah bukan ulama jua seorang ustadzah yg selalu belajar menutupi setitik kekurangan dengan seikat alibi terbaiknya agar sanggup terlihat simpatik ataupun berkharisma namun biarpun mungkin pengertia’an ini hanyalah sekedar falsafah sederhana tanpa dipayungi oleh makna sempurna maka sekeras apapun hempasan badai hina nan terlahir melalui cerca oran lain tetaplah berpegang kepada kenyata’an bukanya sebatas kidungan suara merdu sebab setiap insani masih tetaplah harus mengayuh dayung untuk membawa sampan karma hidupnya berlabuh kesatu letak keberada’an dermaga tempat tujuan manusia itu sendiri sendiri

                                                          By.Dakara effendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar