Sedalam apapun ketajaman
runcingnya sebuah taring taring ke’egoisan menikam jua menguasai semua besitan
rasa diantara keinginan bahasa tubuh maka semuanya akan tetap menjadi kepastian
yg sederhana selama kemilau cahaya kejenuhan nan berdiam angkuh dilobang kalbu
sanggup kita binasakan karena hikmah dibalik kesederhana’an pastilah akan
selalu mampu teruntuk membawa prilaku diri kebelanga keikhlasan tanpa ingin sekalipun
membeda bedakan antara memiliki seribu goresan ketiada’an dengan berjuta juta keharuman
puspa kelebihan lantaran hasrat nan bersemayam dalam raga takkan lagi pernah
meronta walaupun langkah langkah hidup masih berpayungkan kepedihan sebab
sanubari telah meyakini bahwa anugerah buat diri bukanlah hukuman untuk
kehidupan kita niscaya sebahagia apapun titian perjalanan nun terjalani janganlah
sesekalipun menghapus bekas noda noda kesedihan yg dahulu jiwa rasakan dahaga
laparnya & sehina apapun beranda tempat memulai tiap tiap perjuangan
tetaplah untuk terus belajar menepiskan titik keluhan akibat lantangnya suara sumpah
penghina’an karena semua manusia senantiasa memeluk lukisan takdir nan sama
tanpa menilik mengikuti sebuah kasta yaitu karma menangis jua tertawa
berselimutkan kematian maka sebelum hempasan badai kesombongan tersebut
berbalik membunuh diri sendiri marilah kita menghormati setiap hamba sahaya
meskipun mereka mereka kumuh serta tetap menghargai sebentuk ringkasan
ringkasan kisah dimasa lalu supaya nurani ini bisa memiliki kemampuan teruntuk
merajut elegi perbuatan yg hendak dituangkan apakah sudah sesuai dengan norma
norma mayapada ataukah keluar dari batasan ketentuan nun mengakibatkan luka
bagi manusia lainya
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar