Apabila kalian menghina cela kemiskinan hidup manusia lain
yg tiada sederajat dengan kehidupanmu maka ketahuilah bahwa sesungguhnya hidup
setiap dari kalian sipenghina tersebut tidaklah pernah lebih bahagia melebihi
kedamaian insan nan dirimu hina karena pada kenyata’anya kalian seringkali
merasakan gejolak sakit hati sewaktu menyaksikan bingkai kefakiran hamba sahaya
yg tiada pernah mendengki ataupun cemburu atas lingkup ruang kehidupanmu serta disaat
kalian menlontarkan ucapan ucapan kata nista teruntuk langkah langkah
perjalanan seseorang nun engkau anggap buruk maka sebenarnya setiap dari kamu takkan
pernah sekalipun bisa lebih baik lantaran kalian masih merasakan getaran
getaran ketakutan jika bagaimanakah apabila suatu hari nanti ternyata manusia
nun selalu kamu jadikan bingkai kesalahan menjadi benar melebihi segala
pembenaran kalian sipara pencaci niscaya buka sibaklah sampul penutup pustaka
semesta & jangan hanya sekedar menyaksikan agar supaya setiap dari engkau
mengetahui bila ketidak berdaya’an itu senantiasa hidup didalam takdir manusia
tanpa perbeda’an tentang besitan rasa didalam kekuranganan maka mustahil andai setiap
hamba sahaya akan pasti berkuasa teruntuk menjadi figur nan istimewa hingga
sampai menjelma menjadi jiwa yg sempurna sebab kesempurna'an tersebut hanyalah
milik sang pencipta alam semesta beserta isinya namun itulah sepintas tingkah
sebagian manusia nun seringkali mengihwalkan dirinya ialah insan sempurna tetapi
sesiapapun aku jua kalian ataupun mereka maka selamanya diri ini tetaplah tiada
pernah pantas untuk menjadi penutup ketujuh lobang dikalbu dimana setiap jiwa
kita hanyalah sekedar sanggup menjadi sebuah goresan warna warni letak pengasah
jatidiri didalam perigi sanubari
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar