Telah menjadi
sebuah keharusan untuk dilakukan bahwa semestinya seorang manusia selalu belajar
saling memberi ataupun berbagi nan dimulai dari seyuman termanis hingga rintik airmata
nestapa lantaran kitapun jugalah harus mampu teruntuk saling menerima keluhan
kesah derita sampai jeritan bahana
kebahagia’an atas seikat warna tulah supaya sebuah kebersama'an didalam setiap
perjalan tiada pernah mudah diakhiri tatkala menghadapi perbeda’an penyikapan atau
polemik pertengkaran maka kitapun juga harus belajar saling mengerti tentang gambaran
bahasa hati hingga sampai kesuara bibir agar senantiasa tetap terjaga sewajah
keteguhan dua nurani atas bisikan bujuk rayu lain kalbu yg datang menggoda niscaya kitapun jualah
harus tetap seksama menjaga bingkai rasa nun dimulai melalui cara menyaksikan
hingga kesebuah prilaku supaya esok nanti takkan muncul satupun luka yg selalu
bernanah tanpa adanya tunas penyembuhan disaat gelegar petir perpisahan
berhasil merenggut satu kebersama'an namun andai muncul kisi kisi kecuriga’an
tiada dibekali lembaran lembaran fakta kebenaran diantara praduga tersebut maka
lebih baik tinggalkan sahaja gerakan gerakan kepergian atas kepercaya'an seorang
ia terhadap kita tanpa kalbu ini musti harus
menunggu sendari mengharapkan semoga kerinduan dirinya akan keberada’an kita segera didatang
hadirkan teruntuk menjamah titik titik penyesalan disanubarinya
By.Dakara effendi
By.Dakara effendi