Tiada perlu selalu harus menangisi semua macam warna nun telah
pergi hingga mungkin tidak menemukan jalan kembali karena wujud nyata
sebuah perpisahan itu lambat laun pastilah akan tetap terjadi membekap
hati tanpa manusia sanggup menepis berlari darinya & tiada perlu
untuk senantiasa berdiam dalam kekecewa'an hanya dikarenakan segala
deretan ukiran kegagalan yg masih setia mengeringi bergelayut dengan
indah dipenghujung pundak belanga asa sebab kehancuran itupun adalah
ketentuan nan tidak mungkin bisa dipalingkan tatkala kejenuhanya telah
diperuntukan diantara sela sela huma tempat jiwa menanamkan berjuta juta
tunas harapan serta tiada harus selamanya pula kita diam bersabar dalam
belenggu ketakutan tentang bayang bayang apa yg bakal terjadi esok hari
sebab terkadang nuranipun akan hampa ataupun dibuat mati tanpa sirri
oleh keragu raguan diri sendiri
By.dakara effe
Selasa, 06 November 2012
TAK BUTUH ORANG PINTAR SEBAB SIBODOH KADANG JAUH LEBIH MENGERTI
Kedamaian sudah berdiri didepan gerbang tangisan nun pastikan berakhir dibelanga pemusnahan dimana jangan pernah menyalahkan waktu ataupun kebijakan seseorang apabila kehancuran huma asa terjadi sesaat kalian berfikir akulah yg sesungguhnya benar jua berjasa dalam setiap titian langkah perjuangan karena apalah arti sesungging tawa keindahan andai hanya engkau nan sesungguhnya memiliki kemenangan tersebut & betapa tolol namanya kalau kita tetap mempertahankan desahan nafas nafas yg sekedar pintar dalam kepintaranya sendiri demi memintari manusia lainya sebab kepandaian itupun pasti akan bisa menghancurkan naungan tempat mengais puingan puingan berlian impian niscaya fahamilah dahulu semua isi proganda dalam sebuah pustaka serta permainan guratan wajah agar kalian sungguh sungguh kuasa mengerti jua memahami tentang sejuta makna kebersama'an disetiap seribu perjalanan karena kitapun harus belajar menyikapi bahwa tiada selamanya bias bias senyumanya senantiasa menandakan jikalau ia berbahagia tanpa gelisah jiwa
By.dakara effe
KUMEMILIH AYAHKU SEBAGAI IMAJINASIKU
Semua manusia selalu memiliki selembar pembaringan keyakinan
sebagai tempat baginya untuk menyandarkan sebilah belati pengukuh
keimanan tentang kebenaran hari pembalasan setelah berlalunya akhir
zaman & pastilah juga setiap desah nafas hamba sahaya membutuhkan
sebuah keberada'an seorang insan bersahaja diantara keangkuhkan untuk
dirinya meminta penjabaran sebagai cahaya pencerahan tentang semua
gejolak yg menimbulkan kegelisahan ataupun kebimbangan serta selalu
kuasa mendinginkan gerah dahaga atas luapan gejolak amarah dengan
hembusan hembusan semilir angin petuah teduhnya niscaya tetaplah berhati
hati dalam mencari sosok jiwa penderma karena biarpun tidak harus
melihat siapa manusia sang peneduh tersebut akan tetapi kita musti
berani menentukan teruntuk memilih belajar mengerti daripada mengasah
kepintaran sebab manusia nun pandai belumlah tentu mereka mengerti namun
sanubari yg diberkah anugerahi setitik pengertian pastilah dirinya
senantiasa memiliki secercah kepintaran nan tersembunyi
By.dakara effe
By.dakara effe
DAN
Sahabat senantiasa cobalah untuk belajar meneduhkan gerah dahaga
hati nan mungkin semakin lelah tiada bergairah dipenuhi problema dunia
agar tetap kuasa bersemayam sejengkal keimanan dalam keyakinan tentang
betapa perihnya hari pembalasan & ajarilah sukma yg terbungkus ego
pemaksa dengan keindahan praduga apabila diantara degupan nurani hanya
masih berisikan kepintaran melafalkan ayat ayat pustaka suci jua
kepandaian menjabarkan tentang seribu cara langkah menuju telaga nirwana
apabila syari'atnya tidak berada dalam genggaman hati berujud hoffi
namun jangan pernah membanggakan anugerah andai hidup ini sekedar
diberkahi kema'rifatan kasat mata jikalau itu sekedar siratan bazirroh
karena masih ada nuzumi yg jauh lebih sempurna diatasnya niscaya
hempaskanlan tunas keraguan bila prihal tersebut selalu memburamkan
kedamaian sebab ketentuan nan musti kita terima ialah hak bila jiwa
manusia sangatlah mudah dihancurkan oleh elusan kejenuhan tatkala
munajah sekedar menjadi lembaran lembaran hampa tiada bertuankan
sebentuk keijabahan sang pengasih
By.dakara effe
By.dakara effe
SIKAPI DULU SEBELUM BERIKRAR SEPARUH AKU DIRIMU
Bukan sebuah realita atau bahkan sebilah kebenaran nuh harus
dipeluk senandung iramanya apabila sedesah nafas nyawa yg masih hanya
sebatas angan angan dalam impian tersebut diri dijadikan sebagai separuh
aku ialah dirimu karena tiada sepantasnya kita membiarkan semua warna
fatamorgana dengan mudah menempati setengah ruang kalbu dimana agar
sesuatu nan masih berbentuk misteri tidak menjadi dahan dahan tempat
ketergantungan menggapai kerinduan & mungkin memang tiada salah
jikalau kita indah mendekap keberada'anya teruntuk dijadikan sebagai
pelapis gairah penopang titian jiwa jiwa tatkala menggelar munajah
hingga merengkuh segumpalan asa namun ketahuilah bila tidak seharusnya
setiap dermaga tempat persinggahan senantiasa dibuai dijanjikan satu
ikrar nun sama andai dipenghujung cerita lidah ini bernyanyi parau
manakala hati dihadapkan dengan perpisahan yg menyakitkan niscaya ada
saatnya kita mengatakan engkau bukanlah separuh nafasku
By.Dakara effe
By.Dakara effe
TIADA KITA ADALAH KETIADA'AN KALIAN
Tertatih langkah langkah hiba tatkala menapaki ruasan jalan impian
nan berbeda sewaktu sukma telah bersikukuh menanamkan jejak jejak tunas
munajah kedalam beranda tanah arasnya penguasa jagat raya &
bertanya jiwa dalam kebisuan anugerah mengapa harus engkau genangkan
telaga nirwana jikalau danau dunia terkadang lebih teduh untuk dirasa
serta mengapa musti dirimu ciptakan dua perbeda'an apabila bersatu dalam
segala rasa akan lebih terasa damainya walaupun diakhir perjalanan
cerita hanya jeritan lelah diantara kegagalan nan kuasa terengkuh namun
ini sekedar tanya dipelukan kejenuhan dimana sebimbang apapun kalbu
kepercaya'an tentang kebenaran yg terlahir dari alam kasat mata tetaplah
harus setiap kita yakini sebab bukan cuma aku tetapi dirimu juga kalian
semua ialah sebuah nafas nafas kesombongan nan ditakdirkan ada dari
sesuatu yg tiada supaya relung hati belajar mengerti menghargai
ketiada'an keada'an akibat karma nun masih ditempatkan dalam tangisan
pengharapan
By.dakara effe
By.dakara effe
LUKISAN DINDING NURANI
Mentari bersembunyi diantara pelangi tatkala gerimis mulai reda mencurah meneduhkan kisi kisi gerah tanah nan berceloteh tiada sempurna tentang sebuah kilas balik pemberian berbuah sumpah serapah hamba sahaya atas kenikmatan lembaran lembaran tempat naungan & tinta penapun berderit mengalir mengukir rajah aksara menceritakan segudang dogma dalam ruasan garis pustaka yg buram melekat diantara dinding dinding jiwa agar berat beban problema tiada berkarat tenggelam direlung relung ruangan berhoffi niscaya janganlah menganggap semua karma tidak sempurna ialah selimut dilema sebab takdir senantiasa kuasa kita rubah apapun itu asalkan segenap nafas ego nafsu jua kemustajabahan nurani mampu disatukan kedalam tungku terberkahi ijabah sang illahi
By.Dakara effe
BERKACALAH
Menyentuh sebuah kesendirian peran diantara opera kehidupan
seseorang yg masih begitu labil akan pengertian tentang setitik
penyikapan dari sesuatu cikal bakal keseimbangan tidaklah semudah
seperti mata nun terbinar menatap angkasa seraya menggumamkan baitan
aksara serapah atas belanga pemberian nan mungkin masih senantiasa
berbuah rasa tiada sempurna niscaya telah semestinya kita harus
menguasai keindahan bermain paras wajah untuk menyimpan gejolak amarah
dalam dada & rela meneguk bulir bulir getah tetesan empedu manakala
tutur lembut senandung petuah hanya sanggup menciptakan senyuman pura
pura ataupun cuma berbalaskan dendang suara bibir yg mendecak sinis
tanpa sebelumnya mereka ingin berfikir dahulu akankah jiwa sang penderma
tidak meratap sendu andai menyaksikan permata nun dihibakan dilumuri
dengan lumpur lumpur penghina'an serta pembodohan zaman maka ingatlah
selalu wahai atma atma penuh keangkuhan bahwa peradaban dunia
sesungguhnya tidaklah pernah berubah sebab seiring waktu nan bergulir
kembali diapun pasti akan membawa kisah bahagia baru diantara cerita
penuh air mata teruntuk setiap nyawa supaya belajar mengilhami mengapa
terkadang tuhan tiada segera menganugerahi doa doa yg terus merangkak
meminta cahaya keselaran menuju benggala tempat menghakimi diri sendiri
sebelum kita menujukan jari telunjuk sendari berkata engkau bersalah
By.Dakara effe
By.Dakara effe
Langganan:
Postingan (Atom)