Sabtu, 26 Oktober 2013

PRIBADI MANUSIA KINI ADALAH DURNA BUKAN LAGI KALIJAGA

Sebuah barisan riak riak gelombang kisah nan mengalir membasahi dinding dinding celah dunia sugesti seringkali memiliki satu kemampuan teruntuk membawa derapan derapan langkah impian memasuki ruangan masa silam ataupun kedalam perigi tempat curahan keinginan nan masih berwajah bayangan tanpa sudut pengakhiran melalui gerbang mimpi mimpi terberkahi & begitu pula dengan sekelumit titian lamunan yg selalu pasti mempunyai sejuta daya kesanggupan untuk menyeret segenap kesadaran diri menuju bingkai bingkai istana khayalan nan berhenti dikehampa’an tanpa andanya selimuti kenyata’an disetiap persinggahan serta begitupun tentang sesuatu pemberian kebaikan yg takkan mungkin selamanya akan senantiasa terbalaskan dengan sebilah bentuk kebersahaja'an laksana ringkasan ringkasan cerita yg mengisahkan kesempurna’an kehidupan ditaman surgawi nun dipenuhi tawa bahagia niscaya cobalah kembali mengkaji tatkala memahami apabila disaat itu hati sudah teryakinkan oleh fatwa yg mengatakan jangan pernah takut untuk bermimpi jua janganlah mudah puas sewaktu menuai buah cita cita lantaran tidak semua penggalan mimpi dikehidupan duniawi tersebut adalah serpihan isyaroh ILLAHI dimana sang penciptapun tiada pernah memerintahkan kepada hamba hamba fananya agar menjadi pribadi nun serakah dengan satu keharusan supaya setiap atma musti menyerukan suara kekesalan bahwa diriku tiada terpuaskan namun memang begitulah sifat manusia yg cenderung memilih berdiri diatas altar altar pembenaran berujung diajang perdebatan bukan dikebenaran nun hakiki demi mempertahankan gengsi ataupun obsesi daripada berbagi pengertian teruntuk perdamaian maka pelajarilah sebelum meyakini merdunya suara suara karena kini sebagian insane dibumi hanya sekedar pintar berfalsafah hingga sampai berfilosofi tetapi lemah mengartikan makna maknanya

                                                            By.Dakara effendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar