Sebuah barisan riak riak
gelombang kisah nan mengalir membasahi dinding dinding celah dunia sugesti seringkali
memiliki satu kemampuan teruntuk membawa derapan derapan langkah impian
memasuki ruangan masa silam ataupun kedalam perigi tempat curahan keinginan nan
masih berwajah bayangan tanpa sudut pengakhiran melalui gerbang mimpi mimpi
terberkahi & begitu pula dengan sekelumit titian lamunan yg selalu pasti
mempunyai sejuta daya kesanggupan untuk menyeret segenap kesadaran diri menuju
bingkai bingkai istana khayalan nan berhenti dikehampa’an tanpa andanya selimuti
kenyata’an disetiap persinggahan serta begitupun tentang sesuatu pemberian
kebaikan yg takkan mungkin selamanya akan senantiasa terbalaskan dengan sebilah
bentuk kebersahaja'an laksana ringkasan ringkasan cerita yg mengisahkan
kesempurna’an kehidupan ditaman surgawi nun dipenuhi tawa bahagia niscaya cobalah
kembali mengkaji tatkala memahami apabila disaat itu hati sudah teryakinkan
oleh fatwa yg mengatakan jangan pernah takut untuk bermimpi jua janganlah mudah
puas sewaktu menuai buah cita cita lantaran tidak semua penggalan mimpi
dikehidupan duniawi tersebut adalah serpihan isyaroh ILLAHI dimana sang
penciptapun tiada pernah memerintahkan kepada hamba hamba fananya agar menjadi
pribadi nun serakah dengan satu keharusan supaya setiap atma musti menyerukan suara
kekesalan bahwa diriku tiada terpuaskan namun memang begitulah sifat manusia yg
cenderung memilih berdiri diatas altar altar pembenaran berujung diajang perdebatan
bukan dikebenaran nun hakiki demi mempertahankan gengsi ataupun obsesi daripada
berbagi pengertian teruntuk perdamaian maka pelajarilah sebelum meyakini merdunya
suara suara karena kini sebagian insane dibumi hanya sekedar pintar berfalsafah
hingga sampai berfilosofi tetapi lemah mengartikan makna maknanya
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar