Dingin malampun kembali hadir mengguyur bumi dengan derai tangisan air surgawi dimana setiap curah nirmalanya mencoba untuk meneduhkan setengah ruang semesta dari siksa'an gerah dahaga yg masih diam membekas diantara dinding keheningan dalam jeratan kuasa kekeringan nan seolah memaksa keindahan menjadi renta oleh titah amarah cahaya surya nan semakin angkuh menduduki telaga & bilakah semua ini mampu diakhiri dengan kesempurna'an apabila manusia hanya selalu terpaku pada satu titik kajian yaitu sampul raga ataupun cadar keberada'an singgasana sedangkan kenyata'an telah sering kali memeberikan kebenara'an jikalau buruk bukanlah berarti terpuruk serta hina bukan selamanya nista niscaya tataplah segala lukisan impian disetiap gerak keinginan bersama kesederhana'an karena sang hamba sahaya tersempurna senantiasa mengajarkan teruntuk menela'ah wujud duniawi dengan sederhana sesederhana dari apa manusia diciptakan
By.dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar