Jumat, 22 Juni 2012

LANGIT MENYAKSIKAN SEIRING SUMPAH CELA TIAP BUTIRAN TANAH

Teruntuk engkau wahai para jiwa jiwa yg berselimutkan senyuman kesombongan mengertikah kalian bahwa sebenarnya ketujuh lapisan awan dibawah taman langit tidaklah dikuasakan untuk mencibir tabu setiap bekas jejak jejak insan kelabu sebab keteduhan sang nila cakrawala hanya difatwakan menjadi sebagai cahaya mata sosok penyaksi dari segala pahatan cerita hitam putihnya manusia dimana sesungguhnya bumilah nan dikuasakan teruntuk mengucap sumpah serapah terhadap semua desah nafas hamba sahaya yg menjalani tentang sebilah kilas balik pemberian keguna'an tanah dengan balasan seonggok tingkah tiada indah diawali dari curahan nirmala hina hingga sampai tumpukan lumpur beraroma nista niscaya hentikanlah memimpikan genangan bulir bulir manisnya madu apabila kita tidak mampu menyuguhkan keharuman agar lebah menjamah sempurna karena kelopak bunga itu laksana kerlipan doa & usaha raga nan diharuskan selalu bersama andai dua nirwana yg kita harapkan mampu diri miliki 

By.dakara effe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar