Telah disiapkan segores biasan nur cahaya sebelum dilahirkan kepelataran dunia oleh sang pemilik kehidupan tentang sebuah sekelumit suara detakan jantung hamba sahaya teruntuk dijadikan sebagai seorang sahabat ataupun satu tongkat penyangga dedaunan elegy takdir dalam semua ruang perjalanan dari mulai pagi hingga cahaya temaram matahari kembali kebawah putaran ruas bumi & sampai segumpal kelembutan isi sukma dalam aliran darah berhenti menitikan segenap ispirasi gejolak dorongan energy tatkala segala bingkai karma diduniawi bukan menjadi milik kita lagi niscaya jangan pernah memandang setiap apapun yg berada dihadapan dengan tatapan dari sudut kekurangan serta keburukan jubah nan dikenakan belaka karena tuhan senantiasa menyadingkan keterpurukan dengan kelebihan terhadap semua nafas – nafas makhluk cipta’anya untuk mencapai pintu nirwana
By.dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar