Jumat, 22 Agustus 2014

LANGKAH YG TERTINGGAL

Tidak akan pernah menyesal keberada’an sebuah lingkaran dermaga meskipun beranda tempat haluanya tersebut hanya senantiasa sekedar dijadikan sebagai sebuah altar untuk sejenak persinggahan ataupun teruntuk sepintas membenahi sendi sendi ikatan armada nun terkikis aus hingga berkarat semata walau setelahnya hanyalah sisa sisa noda yg didapatkan Serta tidak pernah sekalipun tangan sebelah kiri akan mengumpulkan puingan puingan airmata kekecewa'an menjadi satu amarah dalam dendam meski keberada'anya selalu difatwakan menjadi jemari terburuk lantaran tangan sisi kananlah yg seringkali dikatakan lebih baik walaupun sesungguhnya itu adalah hasil akibat kesalahan cara pandang nan tersamarkan & tidak pernah berlari sejengkalpun kesalahan dari setiap bayangan manusia manusia nun masih bebas berjalan menghirup nafas kehidupan biarpun sang insani terus belajar jua tiada berhenti memahami tentang sesuatu gambaran yg dinamakan kebenaran sebab siapapun kita didunia maka diri ini tetaplah sihamba sahaya nan dipastikan selalu dibelenggu oleh keterlupa'an hingga sampai kekhilafan niscaya tiada perlu membalas pemberian kebohongan dengan menghibahkan pendusta'an serta tiada guna membalas segumpal umpatan hina dengan menggemakan seruan sumpah serapah & tiada jua musti harus membalas penghianatan dengan mempermalukan sesiapapun seorang ia tetapi biarkanlah rintik rintik kuasa TUHAN sendiri yg membalaskanya buat dirimu karena kita hidup diantara kehidupan bukanlah teruntuk menciptakan seikat ketentuan nun memalukan

                                                                            By.Dakara effendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar