Tidak akan pernah menyesal keberada’an
sebuah lingkaran dermaga meskipun beranda tempat haluanya tersebut hanya
senantiasa sekedar dijadikan sebagai sebuah altar untuk sejenak persinggahan
ataupun teruntuk sepintas membenahi sendi sendi ikatan armada nun terkikis aus
hingga berkarat semata walau setelahnya hanyalah sisa sisa noda yg didapatkan Serta
tidak pernah sekalipun tangan sebelah kiri akan mengumpulkan puingan puingan
airmata kekecewa'an menjadi satu amarah dalam dendam meski keberada'anya selalu
difatwakan menjadi jemari terburuk lantaran tangan sisi kananlah yg seringkali
dikatakan lebih baik walaupun sesungguhnya itu adalah hasil akibat kesalahan
cara pandang nan tersamarkan & tidak pernah berlari sejengkalpun kesalahan
dari setiap bayangan manusia manusia nun masih bebas berjalan menghirup nafas
kehidupan biarpun sang insani terus belajar jua tiada berhenti memahami tentang
sesuatu gambaran yg dinamakan kebenaran sebab siapapun kita didunia maka diri
ini tetaplah sihamba sahaya nan dipastikan selalu dibelenggu oleh keterlupa'an hingga
sampai kekhilafan niscaya tiada perlu membalas pemberian kebohongan dengan
menghibahkan pendusta'an serta tiada guna membalas segumpal umpatan hina dengan
menggemakan seruan sumpah serapah & tiada jua musti harus membalas
penghianatan dengan mempermalukan sesiapapun seorang ia tetapi biarkanlah
rintik rintik kuasa TUHAN sendiri yg membalaskanya buat dirimu karena kita
hidup diantara kehidupan bukanlah teruntuk menciptakan seikat ketentuan nun
memalukan
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar