Walaupun terkadang pengharapan
disetiap kemauan jauh melebihi kemampuan diri sendiri tetapi sangatlah manusiawi
jikalau semua hamba sahaya senantiasa mempunyai denyut besitan keinginan
teruntuk meraih hingga sampai kuasa dirinya miliki tentang segala kisi kisi
bentuk harapan sesuai seperti dengan
lukisan yg mengitari bingkai impiannya serta sangat begitu wajar andai tiap insani
menciptakan wujud perminta’an dikala kesendirian meskipun pinta tersebut jauh
dari kemungkinan bila armada itu akan sanggup berlabuh didermaga laksana sketsa
bayangan bayangan perjalanan didalam sugestinya namun betapa tidak manusiawi
apabila simahkluk beratma fana pemilik hak atas dosa dosa senantiasa memaksakan
jiwanya untuk melukis rupa wadah benggala asa melampaui kemampuan kodrat hidunya sebagai
nafas perencana bukan sipenentu ketentuan dimana hingga pada akhirnya iapun
menyalahkan kisah kehidupan dengan mengatakan bahwa sang pencipta tidak adil menganugerahi
rakit takdir tatkala benang benang impian yg sedang dirajutnya tiada kunjung
terijabahi menjadi sejadah kebahagia’an surga maka jikalau memang beranda jalan
hidup tidak ingin terjamah oleh kibasan kibasan jemari dilema aral namun terabaikan
oleh kasih ILLAHI niscaya jalanilah kehidupan ini tanpa detakan detakan
keimanan tapi apabila diri menginginkan setiap desahan nafas senantiasa
dihargai dengan kedamaian nurani meski selalu dipenuhi berjuta juta perih manakala
menyatukan serpihan serpihan elegi niscaya siapkanlah letak tumpuan ketujuh
lobang hati lantaran sebab semakin dekat kita dengan sang DZAT tersempurna maka
ujian kehidupan itupun akan semakin tajam menggores rasa diantara sendi sendi
urat nadi
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar