Selasa, 25 Maret 2014

COCOT SIMAL JELATA

Jalan berkelok penuh liku dengan timbunan lumpur basah yg menutupi akar pepohonan diantara ranting semak belukar belantara niscaya kamipun para serdadu jelata asal kota ATAP banyuwangi nun bersatu dibawah naungan panji COCOT SIMAL JELATA mulai menapakan jejak jejak langkah menuju kearah tepian belanga tempat jingganya nirmala tersembunyi & tatkala pijakan harapan telah berdiri diatas hamparan pasir putih yg dihempaskan oleh nirmala berbuih tanpa membedakan kasta wajah hingga sampai seberapa banyak uang dikantong kita maka seketika itu kamipun berteriak bersama selamat malam sendang biru karena kami bukanlah tipikal manusia nun mencari sensasi demi mendapatkan gemuruh suara pujian penuh kebohongan namun kita ialah sekemlompok manusia kaum bawah yg ingin mengenal segurat makna kebersama'an melalui bingkai persahabatan hakiki serta bukan mementingkan ego diri sendiri seperti ucapan sumpah serapah seorang nafas ( dulu ia pernah ada diantara kita ) nan mengoarkan bahwa COCOT SIMAL JELATA sekedar kesenangan fatamorgana niscaya kamipun pantas menfatwakan jikalau kamulah salah satu manusia naif dibumi ini sebab dirimu selalu menganggap dibutuhkan padahal ketahuilah bahwa engkau tiada sekalipun dibutuhkan disini sebelum kepintaran individualmu berubah menjadi sebuah pengertian disaat berjalan bersama sama teruntuk berbagi berat beban hingga sesungging senyuman dimana kami COCOT SIMAL JELATA bukanlah kumpulan atma pencundang yg mengandalkan keanggunan tampang atau tebalnya tumpukan harta sepertimu kawan


,kami semua yg mempimpin
Kami pulalah yg dimpimpin


By.Dakara effe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar