Jalan berkelok penuh liku dengan timbunan lumpur basah yg menutupi akar
pepohonan diantara ranting semak belukar belantara niscaya kamipun para
serdadu jelata asal kota ATAP banyuwangi nun bersatu dibawah naungan
panji COCOT SIMAL JELATA mulai menapakan jejak jejak langkah menuju
kearah tepian belanga tempat jingganya nirmala tersembunyi & tatkala
pijakan harapan telah berdiri diatas hamparan pasir putih yg
dihempaskan oleh nirmala berbuih tanpa membedakan kasta wajah hingga
sampai seberapa banyak uang dikantong kita maka seketika itu kamipun
berteriak bersama selamat malam sendang biru karena kami bukanlah
tipikal manusia nun mencari sensasi demi mendapatkan gemuruh suara
pujian penuh kebohongan namun kita ialah sekemlompok manusia kaum bawah
yg ingin mengenal segurat makna kebersama'an melalui bingkai
persahabatan hakiki serta bukan mementingkan ego diri sendiri seperti
ucapan sumpah serapah seorang nafas ( dulu ia pernah ada diantara kita )
nan mengoarkan bahwa COCOT SIMAL JELATA sekedar kesenangan fatamorgana
niscaya kamipun pantas menfatwakan jikalau kamulah salah satu manusia
naif dibumi ini sebab dirimu selalu menganggap dibutuhkan padahal
ketahuilah bahwa engkau tiada sekalipun dibutuhkan disini sebelum
kepintaran individualmu berubah menjadi sebuah pengertian disaat
berjalan bersama sama teruntuk berbagi berat beban hingga sesungging
senyuman dimana kami COCOT SIMAL JELATA bukanlah kumpulan atma
pencundang yg mengandalkan keanggunan tampang atau tebalnya tumpukan
harta sepertimu kawan
,kami semua yg mempimpin
Kami pulalah yg dimpimpin
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar