Siapapun adanya seorang kita
ataupun kalian hingga mereka mereka maka selama diri ini selalu menganggap
bahwa setiap makna pengertian sampai ilmu yg dijabarkan kedalam sebuah lembaran
lembaran kenyata'an adalah sesuatu nun paling terbenar diantara yg benar &
senantiasa menganggap jika pengetahuan jiwa jiwa manusia lainya hanyalah
sekedar slogan slogan kekosongan tanpa pengkajian satu kenyata’an niscaya
sesungguhnya pada saat itu kita semua telah menunjukkan kepada setiap desahan
nafas jaman bahwasanya diri ini bukanlah siapa siapa bahkan mungkin tiada
pernah menjadi apa apa diantara sesiapapun selain hanya menjelma menjadi hamba
sahaya yg cuma pintar namun tolol serta selalu mengetahui tapi tidak kuasa mengerti
maka alangkah baiknya apabila kamu aku beserta kalian teruntuk belajar berhati
hati tatkala mencipta atau melahirkan falsafah keruangan arena insan insan fana
yg disebut semesta mayapada karena masih terlalu banyak sanubari sanubari nun
sebenarnya begitu jauh lebih mengerti melebihi pengelihatan kita akan tetapi
mereka lebih suka dianggap tidak mampu memahami segala kepastian kisi kisi
kehidupan dimana manusia tersebut lebih memilih terlihat tolol dihadapan cermin
prasasti prasasti bodoh yg hanya sebatas diperoleh lewat barisan aksara aksara
dari dalam ruasan ruasan isi pustaka ataupun melalui deretan deretan cerita
suara nan dialkisahkan kembali & bukan sesuatu ilmu nan didapatkan atas
hikmah pengalaman tentang panjangnya perjalanan lantaran sebab takkan mungkin
selama lamanya sipencela akan selalu lebih baik melebihi hamba hamba yg dihina
sepertihalnya tangan kanan nun tiada mungkin akan senantiasa terbaik melebihi
tangan sebelah kiri
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar