Belenggu merantai kaki nurani seiring suara bahana kasat mata yg
tengah hening bersugesti teruntuk mencari sebuah jawaban tentang
percikan percikan gambaran kisah lalu nan kerap hadir menyapa
kesendirian hingga sampai menjamah ketungku ranah mimpi mimpi lelapnya
diri & terikat kedua belah tangan kalbu membuat nafas jiwa hanya
mampu menatap dalam pasu tanpa tergayuh tatkala riak riak gemuruh
gelombang dengan angkuhnya datang melumatkan segala kisi kisi janji
insani tentang seikat ukiran sketsa keinginan esok hari yg belum sempat
terucapkan serta dipertanyakan apakah terpeluk ataukah terbuang
dipengasingan namun meskipun ini hanyalah sekedar cerita usang yg tiada
sanggup menyentuh pelataran dunia bidadari tetapi tatkala dzat tersuci
telah berkehendak untuk membawa elegi itu kembali diatas pangkuanku
niscaya sesiapapun takkan mungkin bisa menepis jua menukarnya dimana
agar kutetap teringat tanpa sengaja melupakan bahwa diriku telah sengaja
sudah menimbun lukisan puingan puingan hasrat nyataku diantara kebisuan
karma takdirnya yaitu sejuta rasa yg menyatu dibejana asa bersahaja
tentang separuh hidupmu bagi sisa kehidupanku
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar