Minggu, 29 Desember 2013

KIDUNG MENUJU SUBUH

Siapapun adanya manusia tersebut didalam kehidupan ini tetapi apabila kelahiran dirimu masih terciptakan setelah kehadiranku niscaya akan menjadi sesuatu ketentuan prihal yg sangat tiada berguna andai setiap dari kalian bertujuan ingin menyamarkan sesuatu arah perjalanan tentang kilas balik segurat keburukan dihadapanku lantaran sebelum engkau belajar untuk bersandiwara diantara gemulai tarian opera semesta maka diriku sudah terlebih duhulu menjadi seorang bertingkah laku tidak sempurna yg mungkin lebih hitam kelam melebihi kepicikanmu diwaktu hari hari itu serta sesiapapun hamba hamba nan kalian jadikan tonggak tonggak penopang perjalanan sebagai dinding kelambu pelindungmu tatkala ingin menghancurkan warna lingkup kehidupan diantra bayang bayang altar takdirku niscaya ketahuilah jua dengarkanlah dengan seksama tentang seikat makna nyanyian prasasti dari setiap orangtua bahwasanya segenggam serabut ikatan darah anatara seorang anak & orangtuanya itu senantiasa dibelenggu oleh benang kasih sayang bukan asmara cinta maka bagaimanapu sejuta bentuk resiko nun akan diterima buat dirasakan niscaya semua orangtua pastilah selamanya tetap selalu memilih supaya dikuburkan oleh anak anaknya daripada harus menggerakan jemari sendiri teruntuk memandikan bekunya jenasah sang belahan hati yaitu anak sipenerus darah kasta

                                                            By.Dakara effendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar