Apabila segurat keputusasa'an yg sengaja selalu kita berikan
terhadap sebingkai keinginan dalam ruang atma sinafas pendamba maka
nanti diripun harus berani menerima karma dari apa nun sudah diri
taburkan tanpa ada tetesan air mata yg membasahi wajah karena setiap
kita memang telah semestinya membayar segala ulah tingkah dengan
ketentuan lukisan warna nun sama yaitu menjalani kejenuhan disepanjang
titian tiap tiap pengharapan tanpa kenyata'an & jikalau penantian
tanpa letak akhir perjalanan nun sengaja kita suguhkan kepada setiap ia
niscaya esok diripun juga harus sanggup melunasinya dengan mendulang
impian didalam kehampa'an tatkala sebuah pencarian hanya akan
disandingkan bersama bingkaian fatamorgana serta apabila masih ada
setitik perbandingan didalam jiwa antara pilihan nun telah terpilih
dengan warna pilihan yg pasti akan selalu dihadirkan dipelupuk mata maka
lebih baik hentikanlah irama langkah penyulaman bersama pilihanmu
tersebut supaya kekurangan nun bersemayam diantara sang wujud pilihan
tiada semakin rapuh saat bias tatapan matamu menyaksikan satu bentuk yg
engkau rasa lebih indah untuk dijadikan sebagai alat neraca pembeda
antara nan telah terpilih dengan sosok yg belum dipilih
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar