Bersumpah serapah melepaskan simpulan jeratan gundah dibawah naungan langit biru sendari kelopak mata jiwa menatap langkah-langkah sang gejora yg pergi mengikuti cahaya kemilau matahari nan ingin kembali menghampiri puing-puing kebekuan pagi dari semunya belenggu peraduan mimpi insani & memaki diriku dihadapan benggala pancaroba tentang sebidang tempat kehidupan yg hanya dipandang serta digunakan sebagai persinggahan belaka untuk sekedar mencurahkan berjuta-juta segala kisah tragedi dalam genangan kecewa dimana keberada'an itupun akan kembali terbuang dicampakan begitu sahaja setelah merasa perihnya goresan luka tiada lagi mengeluarkan tetesan-tetesan darah nan nestapa
By.dakara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar