Manakala sauh sakratul maut telah berada diantara rongga rongga
penyangga kepala sang pemilik kasta beliaupun bertitah dengan suara nun
begitu lemah bahwa bersama tertutupnya kedua bola mataku maka kutitipkan
sepenggal nafas dalam raga seorang anak penerus darahku kepadamu sebab
hanya kamu yg kuyakini mampu untuk menjaganya dari setiap kedengkian
mereka nan salah menyikapi arti gerakan sekujur raga jua tutur kata
& kamulah jua yg kuyakini sanggup melindunginya dari mereka mereka
yg berambisi teruntuk melukai karena sebuah gerakan amarah kapanpun bisa
tumbuh kepermuka'an walau sebelumnya tiada didahului satu sebab namun
setelah sewindu lamanya seorang aku mencoba untuk terus mengerjakan tiap
tiap inci petuah darimu tanpa sedikitpun kusengaja terlupa tentang
janji kesanggupanku sebelum kepergianmu & kini kubermohon
ma'afkanlah aku atas semua buah pahit kegagalanku saat menjalankan
keinginan terakhirmu tetapi kupercaya engkau sudah mengetahui mengapa
diriku gagal dimana semata mata kegagalanku hanyalah karena pengertian
nun kumengerti tiada sanggup merubah kepintarannya menjadi mengerti
serta pembenaran sudut pandangnya sendiri menjadi kebenaran yg hakiki
niscaya kinipun aku berusaha untuk belajar tidak peduli & tidak
ingin peduli sebab kepintaranya tiada pernah kubutuhkan serta diharapkan
oleh sahabat lainya
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar