Selama penyikapan duniawimu masih bertumpu melekat diatas tempat
penilaian lekuk fisik serta segunung materi dibawah belenggu kepintaran
nafsu egomu sesa'at mencoba menimbang nimbang berat beban nilai
kebeada'an untuk mengetahui tinggi rendahnya tahta setetes satu darah
diantara warna gelombang kasta lainnya niscaya berhentilah engkau disitu
serta jangan pernah lagi melangkah terlalu jauh kedalam peradaban
rotasi kehidupan supaya tidak terlahirkan kembali sebilah perdebatan
panjang tanpa titik akhir penyelesaian karena tiap tiap ketentuan yg
nantinya dimunculkan diranah ruang perjalanan pastilah akan tetap
menjadi sesuatu yg salah sewaktu perigi kenyata'an bumi tersebut tiada
sesuai dengan kidung suara angan dalam fikiranmu namun apapun bentuk
kesalahan hingga sampai kepenyimpangan nan telah terlukiskan menjadi
simpulan kepribadian tentangmu maka takkan pernah seorang aku ingin
menyalahkan sebab setiap hela nafas dari desahan nafas didirikupun
jugalah memiliki sematan hak keburukan nun sama mulai serakah angkuh jua
kemunafikan walaupun noda kepicikan & keserakahan diantara
kelicikanku tidak pernah kujadikan sebagai tongkat penuntun impian
manakala jemariku menari merenda sejuta asa kedamaian sepertimu tetapi
hendaknya saksikanlah kembali buah hasil filosofimu meskipun itu hanya
sepintas kejenuhan dimana agar kuasa engkau dapati sejuta kekeliruan
mengenai beribu ribu bekas tapak penghayatanmu nun tertinggal dalam
sebuah tempurung zaman & tinggalkan tanpa dirimu harus menghapusnya
sebab kesalahan tetaplah noda hitam yg takkan pernah mungkin bisa
dihilangkan oleh penghapusan dimana warna kesalahan hanya bisa
digantikan dengan cara membuka lembaran baru teruntuk dirimu mengulang
semuanya dari awal lagi hingga sampai orang orang disekitarmu bersama
kesadarannya mengahpuskan percikan kelam yg sejauh ini kau besitkan
disetiap dinding dinding kebersahaja'an nun sesungguhnya senantiasa
sederhana
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar