Disaat pandangan karma menyaksikan insan lain bercanda indah serta
begitu sempurna bercengkrama dengan disertai irama nyaring suara gelak
tawa nan membahana seketika lingkup naluri manusiawikupun lirih berkata
mungkinkah nestapa tiada pernah hadir menjamah atau memeluk kesama'an
takdirnya & ataukah mungkin diriku sendirilah nun terlalu sibuk
mendengki iri tentang perbeda'an nasib baiknya namun sekuat apapun
sebuah ketidak puasanku berteriak tetap sahaja inilah realita pencipta
dimana kuhanya bisa menguasakan lelah jemari diatas kecemburuan
teruntukku membelai gerah disekat dada seraya bersugesti agar sejenak
kuasa terhibur segala dilema dalam jiwa meskipun sementara dengan
mencoba menghadirkan biasan warna lembayung surga niscaya rawatlah
bahagia kalian sahabat disaat madu termanis karena itu adalah kunci
pembuka gerbang masa derita serta reguk habiskanlah tulah penyebab air
mata tanpa ada satupun tetes nun tersisa sebab percayalah bahwa manis
sari madu yg sesungguhnya senantiasa berdiam didalam riak riak nirmala
empedu
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar