Terpejamkan mata seraya menatap dinding dinding angkasa nun
terkadang terbuka teruntuk memberikan sekat ruang langkah segala macam
warna doa doa dimulai dari munajah terindah hingga sampai keserpihan
serpihan hitam kelamnya sebuah pinta akan keberada'an karma hidup hamba
sahaya lainya & menangis renta nurani sendari melukiskan seuntai
bayang impian diatas selembar hujung sejadah yg masih kosong tanpa
percikan noda sumpah serapah agar segera diturunkan satu titah perubahan
terindah tentang belanga tempat berdiri nun dipenuhi kebaikan diatas
altar kebenaran serta bukan lagi sejuta ketulusan diantara seribu kepura
pura'an niscaya untukku sendiri jua teruntuk kalian kumencoba
melahirkan keyakinan melalui aksara syair sumbangku bahwa Jangan pernah
membicarakan ataupun mencari masa depan disekat sekat ruang bumi karena
disini tidak pernah ada masa depan nun kalian fatwakan sebab hari esok
ataupun lusa pastikan tetap menjadi beranda masa lalu serta tolol buat
kalian yg mengatakan nan lalu biarlah berlalu
By.Dakara effe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar