Bukan deretan kata puitis yg seharusnya kita lukiskan diantara tuah prasasti dunia jikalau memang nurani ingin menuangkan berjuta warna lika-liku pengkajian tentang sebuah simpang jalan perbeda'an & juga bukan seuntai barisan fatwa terindah dalam pustaka belaka nan seharusnya kita sematkan diantara gema gelombang suara ikrar namun bernyanyilah dengan memahat sebentuk lukisan kata penuh makna terindah meski itu hanya sekedar lekukan nada irama sumbang yg tiada merdu agar semua bisa menjadi satu kepastian ilham nan jauh lebih berguna manakala kalbu sanggup untuk belajar memahami arti nan terkadung disekat-sekat ruang kesederhana'anya
By.dakara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar