Tatkala serpihan serpihan
sebilah lencana cita cita hanya kuasa berdiri disebatas tepian ujung hasrat
ruangan dikepala hingga disaat tunas tunas buah impian hanya sekedar mampu
untuk layu diatas hamparan tanah bayang bayang diantara warna lamunan tentang
sebuah keinginan akan kenyata’an kedamaian hidup niscaya sesungguhnya pada
dikala waktu itupun sang pencipta telah mempersiapkan sesuatu bentuk keindahan
atas pengharapan nun manusia tersebut dambakan namun bagaimanapun tingkah laku
anak cucu adam saat itu maka setiap proses penjelma'an keinginanya tetaplah selalu harus meniti melewati berjuta
lika liku setapak gelombang jalan tempa'an satu kisah kehidupan sebelum lencana
bermahkotakan kemenangan itu dihadir wujudkan sebagai anugerah ILLAHI bagi
jerih payahnya manakala ia berjuang merengkuh berkah teruntuk mewujudkan
lukisan dalam hatinya niscaya bersahabat sejalanlah setiap kita bersama
penguasa alam semesta sang pemilik semua ketentuan kehakikian & teruslah
memuji Zdat tersucinya dengan lafal lafal pembuka pintu suwargaloka supaya agar
apapun bentuk isi sesuatu yg berada didalam balutan kisi kisi ujian nan telah masih
disimpan diantara kasih sayangNYA teruntuk diri kita tiada pernah akan
berpindah menjadi kenikmatan insan lain atau menjadi istana tidak bertuan serta
hentikanlah lajunya penantianmu menunggu putaran roda roda waktu nan difatwakan
bahwa segalanya pastilah akan indah pada saatnya karena mengertilah jika waktu
takkan pernah sedetikpun menunggu hadir mereka jua kehadiran kita lantaran tiada
sesuatupun yg instan didunia sebab hidup senantiasa harus ada sebuah gerakan
dikesemua titian walaupun itu adalah khayalan
By.Dakara effendi