Minggu, 09 Februari 2014

TEPIAN KEANGKUHAN

Tidak satupun kebijakan ataupun satu keharusan nun difirman oleh keagungNYA bahwa wujud terbagus hanya untuk bentuk terbaik jua bengala kusam hanya diperuntukkan buat cermin terburuk karena sesungguhnya ketentuan antara pantas hingga tiada layak teruntuk bernafas bercengkrama bersama lukisan likisan yg jauh lebih elok keada’anya tersebut seringkali ada tercipta lantaran disebabkan oleh buah opini hingga sampai kepribadian manusia itu sendiri nan sengaja membuat bingkai keada'an orang lain menjadi tidak layak menjamah ranah kehidupan ataupun menjalani hidup berdampingan bersama atma harapannya apabila lentera insan pilihanya tersebut lebih terang bersinar niscaya inilah sepenggal kenyata;an kisah yg selalu terjadi disekatan realita cerita duniawi dimana sekarang bukan lagi sebuah kebersahaja'an sanubari nun diprioritaskan menjadi titik neraca utama sampai terakhir jiwa karena kini hampir seluruh pengertian hamba sahaya bumi hanya selalu memandangkan asa asanya kepada sesuatu kebahagia’an nun disebut lembaran lembaran kertas bertuah penuh kuasa serta dibirunya kekentalan darah tanpa sepintaspun orang orang tersebut ingin berfikir dahulu untuk menela’ah & mengkaji tiap tiap istilah atau ucapan ucapan falsafah yg sudah direngkuh menjadi kacamata pengetahuannya agar ia mampu menyadari segala kesalahanya hingga bisa menerima satu kebenaran hakiki bahwa sewaktu keajaiban ALLAH SWT menciptakan manusia beserta kelebihan sampai kekuranganya niscaya sang penciptapun tiada pernah meminta satupun syarat nun berupa kemilau harta benda dengan tujuan supaya kita senantiasa pantas serta layak manakala duduk bersanding bersama jua disaat sedang berdiri sejajar tanpa ada satupun tonggak tonggak perbeda'an kecuali sebatas jenis tubuh yaitu antara kaum adam kaum hawa bukanya lagi tentang seberapa banyakah timbunan harta hingga setinggi apakah derajat kasta kita

                                                                            By.dakara effendi