Bertingkah lakulah seperti
layaknya seorang manusia apabila kita memang diciptakan menjadi manusia serta
bukan sejenak perilaku yg masih sebatas seperti manusia akan tetapi
sesungguhnya adalah lumut nan menyerupai manusia lantaran tidak ingin merugi
namun keberada’anya senantiasa merugikan kehidupan kehidupan lain dimulai dari
setiap awal kemunculan tunas hingga sampai kesemua jentik jentiknya berubah
menjadi kepakan sayapnya yg terus menjalar & berbicarah sebagai manusia
jikalau kita memanglah seorang manusia nun terikwalkan sebagai insan paling sempurna
diantara mahkluk mahkluk lainya bukan hanya sebatas berkata akulah sang hamba
ahli surga kenyata’an hanyalah atma penyebar fitnah jua janganlah pernah
teruntuk menyamakan suara manusia dengan se'ekor burung cendrawasih yg selalu
terdengar merdu manakala berkicau tetapi senantiasa hampa tiada makna ataupun
nihil tentang kenyata'an disegala kebenaran ucapan ucapanya niscaya cobalah menghadapkan
pandangan mata ini didepan lingkaran jernihnya benggala seraya bertanya siapakah
nun sesungguhnya ada bersemayam didalam jiwa kita apakah memang benar benar
cucu adam ataukah hewan melata supaya diri bias belajar untuk tidak pernah
mencela hina meskipun mereka mereka nista lantaran kitapun semestinya telah harus
mengerti bahwa dikehidupan duniawi ini sudah sangatlah begitu banyak
bermunculan nafas nafas yg mengatakan bila dirinya ialah insan perengkuh nikmat
nirwana namun pada kenyata’anya dia adalah kehidupan pengikut dajjal nan
menyerupai manusia
By.Dakara effendi