Senin, 30 Desember 2013

BENARKAH DIRI INI MANUSIA

Bertingkah lakulah seperti layaknya seorang manusia apabila kita memang diciptakan menjadi manusia serta bukan sejenak perilaku yg masih sebatas seperti manusia akan tetapi sesungguhnya adalah lumut nan menyerupai manusia lantaran tidak ingin merugi namun keberada’anya senantiasa merugikan kehidupan kehidupan lain dimulai dari setiap awal kemunculan tunas hingga sampai kesemua jentik jentiknya berubah menjadi kepakan sayapnya yg terus menjalar & berbicarah sebagai manusia jikalau kita memanglah seorang manusia nun terikwalkan sebagai insan paling sempurna diantara mahkluk mahkluk lainya bukan hanya sebatas berkata akulah sang hamba ahli surga kenyata’an hanyalah atma penyebar fitnah jua janganlah pernah teruntuk menyamakan suara manusia dengan se'ekor burung cendrawasih yg selalu terdengar merdu manakala berkicau tetapi senantiasa hampa tiada makna ataupun nihil tentang kenyata'an disegala kebenaran ucapan ucapanya niscaya cobalah menghadapkan pandangan mata ini didepan lingkaran jernihnya benggala seraya bertanya siapakah nun sesungguhnya ada bersemayam didalam jiwa kita apakah memang benar benar cucu adam ataukah hewan melata supaya diri bias belajar untuk tidak pernah mencela hina meskipun mereka mereka nista lantaran kitapun semestinya telah harus mengerti bahwa dikehidupan duniawi ini sudah sangatlah begitu banyak bermunculan nafas nafas yg mengatakan bila dirinya ialah insan perengkuh nikmat nirwana namun pada kenyata’anya dia adalah kehidupan pengikut dajjal nan menyerupai manusia

                                                               By.Dakara effendi

Minggu, 29 Desember 2013

KIDUNG MENUJU SUBUH

Siapapun adanya manusia tersebut didalam kehidupan ini tetapi apabila kelahiran dirimu masih terciptakan setelah kehadiranku niscaya akan menjadi sesuatu ketentuan prihal yg sangat tiada berguna andai setiap dari kalian bertujuan ingin menyamarkan sesuatu arah perjalanan tentang kilas balik segurat keburukan dihadapanku lantaran sebelum engkau belajar untuk bersandiwara diantara gemulai tarian opera semesta maka diriku sudah terlebih duhulu menjadi seorang bertingkah laku tidak sempurna yg mungkin lebih hitam kelam melebihi kepicikanmu diwaktu hari hari itu serta sesiapapun hamba hamba nan kalian jadikan tonggak tonggak penopang perjalanan sebagai dinding kelambu pelindungmu tatkala ingin menghancurkan warna lingkup kehidupan diantra bayang bayang altar takdirku niscaya ketahuilah jua dengarkanlah dengan seksama tentang seikat makna nyanyian prasasti dari setiap orangtua bahwasanya segenggam serabut ikatan darah anatara seorang anak & orangtuanya itu senantiasa dibelenggu oleh benang kasih sayang bukan asmara cinta maka bagaimanapu sejuta bentuk resiko nun akan diterima buat dirasakan niscaya semua orangtua pastilah selamanya tetap selalu memilih supaya dikuburkan oleh anak anaknya daripada harus menggerakan jemari sendiri teruntuk memandikan bekunya jenasah sang belahan hati yaitu anak sipenerus darah kasta

                                                            By.Dakara effendi

Kamis, 26 Desember 2013

BENANG KASA

Tatkala memandang angkasa lepas betapa inginku terbang teruntuk menjemput helai impian yg telah jauh berlari meninggalkan setitik pencarian nun tenggelam & disaat sebuah penyaksian menemukan letak kenyata'an dalam ikatan bingkai berbeda tiada seperti yg diharapkan seketika terlahir hasratku untuk mengukir satu cerita diantara dinding dinding cakrawala tentang sebilah bahtera nun telah bernakhoda jua bedermaga niscaya tiada salah apabila bermunajah disela sela sekat ruang keramaian serta bersenandung dikedalaman ngarai kebekuan sendari menitipkan seuntai angan dinurani mengenai kapan sauh ini kuasa direndam karamkan untuk mengikat erat armadamu agar armadamu tetap berhenti berlabuh dipelabuhan kalbu sang peminta namun apapun kisi kisi dibelanga pustaka aksara ini semua huruf nan telah menjelma menjadi kata hanyalah kiasan cerita yg tertunda atau mungkin kisah nun tidak pernah ada

By.Dakara effe

TIDAK SELAMANYA AKAN TETAP SAMA

Jangan semakin sibuk membicarakan tentang kebaikan diri sendiri apabila apapun yg dikatakan baik tiada sepenuhnya diri ketahui serta janganlah terlalu sering membicarakan ilalang ilalang kehidupan nan tidak pernah terjalani jikalau kita tiada pernah belajar mengeja apakah itu letak makna kehidupan karena setitik prihal terburuk pastilah akan selalu terjadi kepada siapa saja siapapun kamu atau kalian hingga mereka tanpa terkecuali terhadap diriku sendiri maka tidak perlu bibir ini tersenyum menertawakan sesuatu keburukan nun sedang melanda dikehidupan orang lain sebab semua manusia senantiasa pasti akan mendapatkan nirmala karmanya sendiri sendiri niscaya apabila segenggenggam tingkah kelam kita mampu berganti baik maka sangatlah menjadi mungkin jika ranah ulah kehidupan orang lain akan sanggup untuk berubah bersahaja bahkan mungkin mampu melebihi kebaikan kita niscaya karena itulah jangan lagi memandang sederet lika liku perjalan dengan bertumpu diatas satu tungku kisahnya terdahulu namun tataplah putaran perilaku duniawi melalui realita sederhana tanpa harus kembali menyakini bila seorang pramuria selamanya pastikan tetap menjadi wanita pengobral dosa dosa & manusia pembunuh akan senantiasa memiliki seorang anak yg bakal menjadi pembunuh maka belajarlah untuk menghancurkan karang prasangka tiada sempurna supaya kita semua tidak terpaksa harus menundukan kepala tatkala bersua dengan salah satu diantara mereka saat mendapati kenyata’an bahwa manusia nun dahulunya sering diri hina hingga diasingkan ternyata beranda kehidupan jua tahta istananya jauh lebih istimewa melebihi segala terang lukisan lukisan milik kita selama ini

                                                             By.Dakara effendi

Selasa, 17 Desember 2013

UNTUK PERTAMA KALI

Seketika damai kesetia'an ternoda tergilas putaran roda roda kisah usang nan telah lama tenggelam diperigi zaman tatkala kerlingan biasan mata serta tungku indra daun telinga dihadapkan dengan wajah jua suara sihasrat lama yg tiba tiba hadir kembali mengisi cerita duniawi & akhirnya termangulah atma raga dibelenggu satu dilema antara memilih tetap diam dikesetia'an ataukah memeluk nafas wujud insani yg telah jauh dicari diatas rakit angan angan sewaktu kesendirian melepaskan sejuta rindu namun walaupun untuk yg pertama kali maka takkan pernah salah apabila sebuah rindu nan bersimpuh didalam ngarai kalbu tiada selalu harus diungkapkan melalui kata kata yg disenandungkan diantara suara dimana agar wujud nun dirindu kuasa mengerti jikalau kita tengah merindukanya karena terkadang sekali kali kerinduan itu akan senantiasa lebih indah dirasakan bila sederet jejak tentang haluannya kita biarkan melangkah melalui munajah
doa doa diantara cahaya

By.Dakara effe

WAKTU MEMBAWAMU KEMBALI

Belenggu merantai kaki nurani seiring suara bahana kasat mata yg tengah hening bersugesti teruntuk mencari sebuah jawaban tentang percikan percikan gambaran kisah lalu nan kerap hadir menyapa kesendirian hingga sampai menjamah ketungku ranah mimpi mimpi lelapnya diri & terikat kedua belah tangan kalbu membuat nafas jiwa hanya mampu menatap dalam pasu tanpa tergayuh tatkala riak riak gemuruh gelombang dengan angkuhnya datang melumatkan segala kisi kisi janji insani tentang seikat ukiran sketsa keinginan esok hari yg belum sempat terucapkan serta dipertanyakan apakah terpeluk ataukah terbuang dipengasingan namun meskipun ini hanyalah sekedar cerita usang yg tiada sanggup menyentuh pelataran dunia bidadari tetapi tatkala dzat tersuci telah berkehendak untuk membawa elegi itu kembali diatas pangkuanku niscaya sesiapapun takkan mungkin bisa menepis jua menukarnya dimana agar kutetap teringat tanpa sengaja melupakan bahwa diriku telah sengaja sudah menimbun lukisan puingan puingan hasrat nyataku diantara kebisuan karma takdirnya yaitu sejuta rasa yg menyatu dibejana asa bersahaja tentang separuh hidupmu bagi sisa kehidupanku


By.Dakara effe

Minggu, 08 Desember 2013

DAKARA FATWA

Disaat ranah kemiskinan kita selalu dijadikan sebilah benih benih perguncingan menyayat sanubari oleh mereka mereka sikaum bermahkota & manakala keburukan raga tingkah kita senantiasa dijadikan sebagai sebuah neraca oleh setiap mereka sikaum terpelajar yg mengatakan bila sifakir tiada pantas jua layak untuk menjadi salah satu atma nan hidup diantara sikaya niscaya ketahuilah bahwa pengadilan serta penyikapan kalian tidaklah pernah cukup teruntuk menghakimi hingga menyikapi orang lain siapapun manusia tersebut meski itu adalah seorang aku atau sijiwa jiwa hina lainya

By.Dakara effe

IMPIAN SIPEMIMPI

Sebagian manusia selalu mengatakan bahwa janganlah pernah dirimu takut bermimpi teruntuk memimpikan gambaran harapan manakala ingin menciptakan bentuk sampan seperti sketsa dicita cita supaya kuasa sanggup menjadi aliran mata air tempat senyuman meneduhkan gerahnya lingkup kejenuhan disetiap himpitan perjalanan dengan basuhan nirmala kebahagia'an serta bukan lagi mengawali semua guratan titian melalui siratan impian yg hadir mengetuk dinding dinding pintu keyakinan namun tidak ada sejuta niatku teruntuk menyalahkan satu senandung motivasi tersebut & membenarkan arah sudut pandanganku sendiri karena bagiku inilah juntaian keindahan sederet perbeda'an sebuah pandangan jua cara mengartikan niscaya menurut penyikapan nan sebelumnya sudah dipahami sampai ditela'ah hingga menjadi sebilah pengertian sederhana maka inilah setitik pemahaman yg telah mampu kudapatkan mengenai tentang barisan barisan kata penyemangat tersebut bahwa tiada semestinya selembar pengharapan itu direnda melalui pembaringan mimpi mimpi tetapi rajutlah serpihan elegi melewati impian dimana karena segumpal mimpi adalah satu rotasi angan angan alam bawah sadar ( walaupun terkadang bisa terjadi ) lantaran seribu impian ialah sesuatu hasrat nyata nun pasti senantiasa hidup bersemayam dalam dada jua kepala hingga sampai kedalam tiap tiap arah tatapan mata

                                                              By.Dakara effendi

Kamis, 05 Desember 2013

ANTARA

Mungkin selamanya segumpal kenyata'an hidup takkan pernah menerima bahana keluh kesah serta tabunya sumpah serapah yg terlontarkan dari indra tempat lidah berlindung karena segala peristiwa nan terungkap dikehidupan nyata hanya menantikan sebidang gerak tindakan nan kita kerjakan didepan beranda penentuan antara menyerah kalah dalam titik kejenuhan ataukah memilih terus melangkah teruntuk mengukir sejarah apapun aralnya namun diruang pengertian lain ada sebuah prasati nun mengatakan bahwa tiada selalu membisu ialah pilihan yg salah sebab terkadang segurat keheningan senantiasa sanggup menciptakan sejuta opini dari seribu alibi tetapi kitapun jugalah harus mencari kesunyian seperti apakah itu supaya setiap jiwa ini tidak terjebak dengan kata kata filsafah atau hati merasa didustai oleh fatwa tersebut tatkala sesuatu nan teryakini dalam pepatah tiada tercurah niscaya ada saatnya manusia percaya terhadap ajakan suara hati & mengikuti besitan bahana nurani dimana karena kalbu adalah neraca bagi hamba sahaya untuk menentukan pilihan serta memutuskan tentang arah jalan manakala takdir membawa armada karma kita ketengah tengah samudra dilema antara mengikuti mata raga atau mata sukma

By.Dakara effe