Rabu, 30 Oktober 2013

SIPINTAR TAKKAN PERNAH SEPANDAI SIMENGERTI


Tanpa adanya sebuah pembelajaran diatas keberanian untuk bertanya mengenai sederet prihal ataupun tentang sesuatu keada’an yg belum sepenuhnya dimengerti hingga tiada pernah diketahui sama sekali maka kepastian nan pantas diungkapkan ialah sangat mustahil bagi seorang manusia biasa akan kuasa sanggup untuk mengetahui serta mampu menghasilkan bingkai bingkai kenyata'an berlandaskan duniawi apapun bentuk tujuan yg ingin dihasilkan tersebut & apabila sekedar belajar namun tanpa dibekali gerakan perjuangan namun tiada pernah sekalipun mengerjakan isi jawaban nan didapatkan niscaya jiwapun pastilah cuma akan piawai dalam mengubah irama syair kehidupan menjadi barisan puisi sejati pembuka gerbang surgawi tetapi senantiasa kering kerontang sewaktu mengkaji makna lantunan puisi yg dituangkanya sendiri maka lebih telitilah kita tatkala mengilhami penggalan penggalan ungkapan falsafah dimana agar keyakinan nan telah kokoh tertanam tidak selamanya terjebak diantara bayangan bayangan harapan semu serta berhati hatilah disaat menafsirkan serpihan serpihan pengertian menjadi layar layar penyikapan supaya ayunan ketentuan nan semestinya dijadikan neraca penyeimbang tiada digunakan sebagai alat penghapus sauh kebenaran & kajilah kembali dengan keseksama’an nurani tentang apapun yg telah terlanjur terpatri direlung hati sebelum berjalan mengikuti lantaran takkan pernah ada seseuatu senyumanpun nan akan instan terberi tanpa adanya kehendak ILLAHI niscaya buang campakanlah besitan angan yg meyakini bahwa semua pastikan indah pada waktunya andai kita hanya diam termangu disegala ruang impian sebab manusia bukanlah Dzat pemberi berkah tetapi sihamba penjemput anugerah

                                                              By.Dakara effendi

Senin, 28 Oktober 2013

INGATLAH MASA LAPARMU SEBELUM MELAHIRKAN ANGKUHMU

Sedalam apapun ketajaman runcingnya sebuah taring taring ke’egoisan menikam jua menguasai semua besitan rasa diantara keinginan bahasa tubuh maka semuanya akan tetap menjadi kepastian yg sederhana selama kemilau cahaya kejenuhan nan berdiam angkuh dilobang kalbu sanggup kita binasakan karena hikmah dibalik kesederhana’an pastilah akan selalu mampu teruntuk membawa prilaku diri kebelanga keikhlasan tanpa ingin sekalipun membeda bedakan antara memiliki seribu goresan ketiada’an dengan berjuta juta keharuman puspa kelebihan lantaran hasrat nan bersemayam dalam raga takkan lagi pernah meronta walaupun langkah langkah hidup masih berpayungkan kepedihan sebab sanubari telah meyakini bahwa anugerah buat diri bukanlah hukuman untuk kehidupan kita niscaya sebahagia apapun titian perjalanan nun terjalani janganlah sesekalipun menghapus bekas noda noda kesedihan yg dahulu jiwa rasakan dahaga laparnya & sehina apapun beranda tempat memulai tiap tiap perjuangan tetaplah untuk terus belajar menepiskan titik keluhan akibat lantangnya suara sumpah penghina’an karena semua manusia senantiasa memeluk lukisan takdir nan sama tanpa menilik mengikuti sebuah kasta yaitu karma menangis jua tertawa berselimutkan kematian maka sebelum hempasan badai kesombongan tersebut berbalik membunuh diri sendiri marilah kita menghormati setiap hamba sahaya meskipun mereka mereka kumuh serta tetap menghargai sebentuk ringkasan ringkasan kisah dimasa lalu supaya nurani ini bisa memiliki kemampuan teruntuk merajut elegi perbuatan yg hendak dituangkan apakah sudah sesuai dengan norma norma mayapada ataukah keluar dari batasan ketentuan nun mengakibatkan luka bagi manusia lainya

                                                            By.Dakara effendi

Sabtu, 26 Oktober 2013

PRIBADI MANUSIA KINI ADALAH DURNA BUKAN LAGI KALIJAGA

Sebuah barisan riak riak gelombang kisah nan mengalir membasahi dinding dinding celah dunia sugesti seringkali memiliki satu kemampuan teruntuk membawa derapan derapan langkah impian memasuki ruangan masa silam ataupun kedalam perigi tempat curahan keinginan nan masih berwajah bayangan tanpa sudut pengakhiran melalui gerbang mimpi mimpi terberkahi & begitu pula dengan sekelumit titian lamunan yg selalu pasti mempunyai sejuta daya kesanggupan untuk menyeret segenap kesadaran diri menuju bingkai bingkai istana khayalan nan berhenti dikehampa’an tanpa andanya selimuti kenyata’an disetiap persinggahan serta begitupun tentang sesuatu pemberian kebaikan yg takkan mungkin selamanya akan senantiasa terbalaskan dengan sebilah bentuk kebersahaja'an laksana ringkasan ringkasan cerita yg mengisahkan kesempurna’an kehidupan ditaman surgawi nun dipenuhi tawa bahagia niscaya cobalah kembali mengkaji tatkala memahami apabila disaat itu hati sudah teryakinkan oleh fatwa yg mengatakan jangan pernah takut untuk bermimpi jua janganlah mudah puas sewaktu menuai buah cita cita lantaran tidak semua penggalan mimpi dikehidupan duniawi tersebut adalah serpihan isyaroh ILLAHI dimana sang penciptapun tiada pernah memerintahkan kepada hamba hamba fananya agar menjadi pribadi nun serakah dengan satu keharusan supaya setiap atma musti menyerukan suara kekesalan bahwa diriku tiada terpuaskan namun memang begitulah sifat manusia yg cenderung memilih berdiri diatas altar altar pembenaran berujung diajang perdebatan bukan dikebenaran nun hakiki demi mempertahankan gengsi ataupun obsesi daripada berbagi pengertian teruntuk perdamaian maka pelajarilah sebelum meyakini merdunya suara suara karena kini sebagian insane dibumi hanya sekedar pintar berfalsafah hingga sampai berfilosofi tetapi lemah mengartikan makna maknanya

                                                            By.Dakara effendi

Kamis, 24 Oktober 2013

KILAS BALIK

Pijakan pijakan roda langkah perjalanan sang waktu terus berjalan melewati lorong lorong tempat bersemayamnya dengusan suara keangkuhan sijiwa pemilik hitam kelamnya dosa dosa hingga panasnya kobaran api neraka sendari ia mengucapkan wahai kalian janganlah setiap dari engkau terlalu menyombongkan keberada’an hidupmu melebihi keangkuhan manusia manusia akhir zaman pengikut dajjal apabila kamu tiada sedikitpun memiliki satu kesanggupan teruntuk menyamai jamahan langkah langkah istiqomahku & usah pulalah engkau engkau selalu congkak dengan kepintaranmu melebihi kepandaian samiri karena pada saat itu akupun pastilah akan menghampiri gumpalan gumpalan keterlupa'anmu seraya berkata janganlah setiap dari kalian senantiasa berdalih terlupa bukan sengaja melupakan jikalau dirimu masih kuasa mengingat bahwa kamu adalah atma atma sipenamba ijabah demi keteduhan nirwana serta janganlah pernah jua kalian jumawa dengan keindahan lekuk tubuh beserta eloknya paras wajahmu sebab pada hari itupun aku sang waktu akan datang membawa teguran dari ILLAHI teruntuk dianugerahkan kepada kalian semuanya supaya tidak  sesekalipun engkau pernah menyembunyikan kekuranganmu diantara kebenaran kisi kisi samudra kehidupan dengan tujuan supaya tiada ditepikan ketempat pengasingan oleh prilaku insani lainya meskipun kekurangan nan ingin dibenamkan tersebut hanya seberat tetesan embun lantaran dikarenakan keajaiban pemilik hidup matinya isi alam semesta akan selalu mampu menumbangkan sampai menyirnakan tiap tiap kokohnya tonggak tonggak kemenangan fana kalian namun segala badai gelombang kehancuran itu tetaplah sebuah kenyata'an yg senantiasa pasti sanggup untuk dirubah deritanya apabila kita kuasa melepaskan keteguhan dari ikatan belenggu keterpurukan niscaya pupuskanlah angkara nista jua binasakanlah semua tunas kekhilafan dari tahta kemewahan kepintaran keanggunan nan dipercayakan menjadi milikmu agar kalian tidak menjadi satu bagian manusia yg dihancurkan dengan kemurka’an tetapi menjadi nurani  nan terselamatkan oleh surga kasih sayang’NYA

                                                             By.Dakara effendi

Minggu, 13 Oktober 2013

KEPINTARAN YG HANYA 1 SISI MEMBUAT MANUSIA MENJADI TOLOL & SOMBONG

Bukan lagi berbagi atau bertukar pengertian tentang satu keyakinan hidup menuju keabadian yg mencakup keimanan hakiki kepada sang pemilik hak kuasa diatas semua kekuasa'an dimulai kekuatan hingga pengetahuan nun masih misteri namun saat ini banyak bermunculan sebuah bilah ruang perdebatan untuk mengokohkan prasasti yg dipelajari ialah hasil jejak jejak kesungguhan falsafah dari ajaran insani terpilih kekasih ILLAHI serta bukan lagi satu pembenaran diri sendiri ataupun kepintaran berdalih kata tatkala menyenandungkan nyanyian alibi terindah & inilah kenyata'an manusia jaman logika satu tepian dimana sebagian dari kita senantiasa menjadi begitu sombong hanya karena memiliki segelintir daki kelebihan yg masih jauh dibawah kecerdasan manusia bodoh tetapi hati istiqomah menyerukan asma' Dzat tersuci serta inilah kebenaran hamba sahaya jaman ego nafsu duniawi nan selalu menganggap dirinya sebagai jiwa paling benar diantara kebenaran manakala bertutur kata mendongengkan fatwa menuju hari kehancuran tanpa mereka pernah menyadari bila sesungguhnya ia adalah sitolol sebab sipintar takkan pernah mengikrarkan bahwa dia ialah atma terpandai sebelum nuraninya mampu untuk tetap terus berjalan sejajar dengan waktu kewajiban agama pilihanya jua sebelum sanubarinya sanggup merubah biduk ego nafsu menjadi ekor pengikut pijakan kalbu disetiap pemwujudtan impian nun berlembayungkan kebenaran milik sang pencipta & bukan disebabkan oleh pembenaranku pembenaranmu serta pembenaran mereka mereka diantara kita siapapun adanya kalian

By.Dakara effe

Sabtu, 12 Oktober 2013

YAKINI BILA HATI MEMPERCAYAI

Apibila sebelanga nirmala kesabaran tiada pernah berbataskan dinding empedu amarah berarti kita bukanlah manusia sijiwa pemilik dosa walaupun rasa sabar itu memang sudah seharusnya tidak bersekatkan ruang & mungkin inilah masa buatku mengatakan terimakasih atas rasa sukamu kepadaku meskipun kata katamu indahmu telah berubah sembilu dengan mengatakan aku adalah lelaki yg tidak bisa diuntung namun kubenarkan ucapanmu tersebut sebab diriku memanglah pria nan tiada beruntung karena tiada sanggup menerimamu serta kubenarkan pula disaat engkau mengatakan aku ialah lelaki pengecut sebab diriku memanglah pria yg tidak memiliki kesombongan untuk mengikat takdirku bersamamu nun berlandaskan ego dunia niscaya kinipun kubelajar melentikan jari agar jemari kuasa erat mengepal tatkala menggenggam dogma didalam dada yg selalu menggoda amarah sendari kubelajar menampakan sugesti nun menghampiri terpejamnya indra penyaksiku supaya keraguan teryakinkan bahwa telah saatnya teruntuk kekalahan membuat segala warna takdir petaka diantara koaran celoteh angkuh mereka menjadi sebuah ranah tempat kebahagia'an setiap kita

By.Dakara effe

CERITA SEMUSIM

Apabila kalian menghina cela kemiskinan hidup manusia lain yg tiada sederajat dengan kehidupanmu maka ketahuilah bahwa sesungguhnya hidup setiap dari kalian sipenghina tersebut tidaklah pernah lebih bahagia melebihi kedamaian insan nan dirimu hina karena pada kenyata’anya kalian seringkali merasakan gejolak sakit hati sewaktu menyaksikan bingkai kefakiran hamba sahaya yg tiada pernah mendengki ataupun cemburu atas lingkup ruang kehidupanmu serta disaat kalian menlontarkan ucapan ucapan kata nista teruntuk langkah langkah perjalanan seseorang nun engkau anggap buruk maka sebenarnya setiap dari kamu takkan pernah sekalipun bisa lebih baik lantaran kalian masih merasakan getaran getaran ketakutan jika bagaimanakah apabila suatu hari nanti ternyata manusia nun selalu kamu jadikan bingkai kesalahan menjadi benar melebihi segala pembenaran kalian sipara pencaci niscaya buka sibaklah sampul penutup pustaka semesta & jangan hanya sekedar menyaksikan agar supaya setiap dari engkau mengetahui bila ketidak berdaya’an itu senantiasa hidup didalam takdir manusia tanpa perbeda’an tentang besitan rasa didalam kekuranganan maka mustahil andai setiap hamba sahaya akan pasti berkuasa teruntuk menjadi figur nan istimewa hingga sampai menjelma menjadi jiwa yg sempurna sebab kesempurna'an tersebut hanyalah milik sang pencipta alam semesta beserta isinya namun itulah sepintas tingkah sebagian manusia nun seringkali mengihwalkan dirinya ialah insan sempurna tetapi sesiapapun aku jua kalian ataupun mereka maka selamanya diri ini tetaplah tiada pernah pantas untuk menjadi penutup ketujuh lobang dikalbu dimana setiap jiwa kita hanyalah sekedar sanggup menjadi sebuah goresan warna warni letak pengasah jatidiri didalam perigi sanubari

                                                 By.Dakara effendi