Sabtu, 30 Maret 2013

MUDAH NAMUN SULIT


Telah menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan bahwa semestinya seorang manusia selalu belajar saling memberi ataupun berbagi nan dimulai dari seyuman termanis hingga rintik airmata nestapa lantaran kitapun jugalah harus mampu teruntuk saling menerima keluhan kesah derita  sampai jeritan bahana kebahagia’an atas seikat warna tulah supaya sebuah kebersama'an didalam setiap perjalan tiada pernah mudah diakhiri tatkala menghadapi perbeda’an penyikapan atau polemik pertengkaran maka kitapun juga harus belajar saling mengerti tentang gambaran bahasa hati hingga sampai kesuara bibir agar senantiasa tetap terjaga sewajah keteguhan dua nurani atas bisikan bujuk rayu lain kalbu  yg datang menggoda niscaya kitapun jualah harus tetap seksama menjaga bingkai rasa nun dimulai melalui cara menyaksikan hingga kesebuah prilaku supaya esok nanti takkan muncul satupun luka yg selalu bernanah tanpa adanya tunas penyembuhan disaat gelegar petir perpisahan berhasil merenggut satu kebersama'an namun andai muncul kisi kisi kecuriga’an tiada dibekali lembaran lembaran fakta kebenaran diantara praduga tersebut maka lebih baik tinggalkan sahaja gerakan gerakan kepergian atas kepercaya'an seorang ia terhadap kita tanpa kalbu ini musti harus  menunggu sendari mengharapkan semoga kerinduan dirinya  akan keberada’an kita segera didatang hadirkan teruntuk menjamah titik titik penyesalan disanubarinya

                                                                           By.Dakara effendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar