Berdoalah
wahai insani apapun bentuk warna munajah nan terkandung didalam irama suaranya
tanpa harus membesitkan noda noda keraguan
diantara langkah langkah kalbu agar sesuatu yg diharapan segera kuasa diberikan
oleh keagungan TUHAN nun memiliki segala kekuasa'an walaupun terkadang pemberian
wajah lukisan tiada selalu sama laksana asa niscaya siapapun kita didunia maka
diripun tetap memiliki hak untuk terus menghiba curahan hujan anugerah hingga
impian sanggup terwujud sesuai seperti dengan bingkai perminta’an tanpa memperdulikan
tentang siapakah diri kita disini lantaran kasih sayang ILLAHI tidak pernah
memandang akan tinggi rendahnya tonggak kasta hamba hambanya sewaktu manusia
tersebut tengah berdiam dikeheningan doa doa kecuali letak letak tingkatan keistiqomahan
sinafas nafas fana maka percayalah bahwa didepan”NYA kita semua sama jua selalu
disejajarkan menurut prilaku kita sendiri sendiri tetapi meskipun tidak dibeda
bedakan hendaknya diripun harus belajar mengenai sebuah lingkaran cara berdoa disaat
mendesahkan munajah kepada sang pencipta karena seringkali disaksikan tentang
setitik kesalahan nyata melalui gerakan cucu adam dikala mereka sedang meminta
terhadap ALLAH SWT dengan cara mendongakan wajahnya sendari menatap cakrawala (gambar
manusia berdoa seperti itu pasti sering kita dapati) niscaya akupun mengatakan
sungguh bodoh & betapa beraninya kalian melakukan langkah itu sedangkan
kenyata'an lain diduniawi senantiasa menggambarkan dirimu yg selalu gemetar sampai
ketakutan sendari kamu tundukkan mukamu dikala engkau meminta terhadap seorang raja
nun sama sama manusia sijiwa pemilik takdir mati dibelenggu rantai dosa niscaya
tundukan kepalamu menghadap benggala kalbu serta letakanlah pemicu kesombongan
harga dirimu diatas tempat paling terendah
jua lirihkanlah suara suara pinta supaya dimana cuma telingamu sahajalah nun
bisa mendengarkan manakala engkau meminta setangkai buah karunia dengan
beralaskan ke’ikhlasan ditiap tiap keistiqomahan sebagai benang pengikat dayung
sampanya
By.Dakara effendi
By.Dakara effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar